November 13, 2013

Foto-foto di Puncak Gunung Ungaran Kab Semarang

Ini adalah foto foto kenangan sewaktu mendaki Gunung Ungaran, bersama 5 orang teman dari Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah dan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Pekalongan. kami berlima mulai start mendaki dari Pos 1 dari pukul19.00 teng..kemudian berhenti untuk istirahat nge-Camp (dan saat itu juga cuaca hujan) di Pos 2 Pukul 21.00, kemudian sampai pikul 02.30 berangkat lagi dan sampai puncak pukul 04.00 WIB..Alhamdulillah..ini adalah pengalaman pertama kali mendaku gunung..tak lupa kami mengabadikan momen yang berharga ini dengan sedemikian rupa untuk kenangan dimasa yang akan datang..buat anda yang hendak mendaki Gunung ini mari luruskan niat, siapkan segala sesuatunya..gunung ini cocok bagi pendaki pemula..selamat menempuh perjalanan..semoga bermanfaat.. 









November 5, 2013

Siswa SMK Ubah Limbah Plastik Jadi BBM


Limbah sampah plastik biasanya serng diabaikan dan hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibakar, tetapi ditangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Klaten, sampah plastik yang tidak berguna bisa disulap menjadi bahan bakar minyak.

Adalah Sidik Nur Hidayat, siswa kelas XI SMK Negeri 2 Klaten itu membuat alat yang berfungsi untuk pengolahan limbah plastik menjadi minyak dengan destilasi sistem batch.

Dia mengatakan, inspirasi pembuatan alat itu karena melihat  sampah an-organik atau sampah yang tidak bisa diuraikan kembali. Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global “begitu  banyaknya sampah membuat orang-orang tidak mengetahui bagaimana cara untuk menanggulanginya,” katanya kepada suaramerdeka.com Kamis (31/10)

Dikatakan, plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,ringan,dan stabil. Namun plastic yang beredar disini merupan polimer plastic yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam.

Oleh karena itu bersama tiga temannya yakni Ridhi Syam, Muhammad Handoko dan Yhoga Prakoso berinisiatif membuat sebuah alat untuk pengolahan limbah plastik yang bisa dijadikan bahan bakar minyak denan proses penyulingan. Alat tersebut dipamerkan di gelaran Ekspo Produk SMK Sejawa Tengah di PRPP Semarang yang dilaksanakan Rabu (30/10) kemarin hingga Jum’at (1/11).

Untuk pembuatan alat ini pun tidak mengeluarkan biaya yang mahal, karena  alat tersebut terbuat dari barang-barang bekas seperti tabung gas bekas, knalpot bekas, pipa-pipa kursi bekas, dan dandang. Kemudian barang bekas tersebut dirangkai sedemikian rupa dengan cara pengelasan.

Meski masih kurang dari sisi ekonomis, tetapi jika kita pandang dari segi pemberdayaan dan pemanfaatan lingkungan alat ini dapat menjadi solusi untuk menanggulangi penumpukan sampah terutama plastik.

“Alat  penyulingan ini juga pernah dilombakan dan meraih juara satu dalam ajang kreasi dan inovasi yang digelar oleh Bappeda Klaten beberapa waktu lalu,” pungkasnya.

Foto Wisuda Ke 66 Unissula


Unissula kembali menggelar rapat senat terbuka dengan acara wisuda ke-66 pada sabtu dan minggu (19-20/10). Bertempat di aula lantai tiga fakultas kedokteran ini Unissula mengukuhkan sebanyak 834 orang lulusan, yang terdiri dari 170 orang lulusan Diploma (D3), 523 orang lulusan Sarjana (S1), 139 orang lulusan Magister (S2). Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai keynote speaker, Drs Muhaimin Iskandar M.Si (Menakertrans RI) dengan memberikan orasi ilmiah yang bertemakan “Meningkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia Menuju Asean Community 2015”.






October 31, 2013

Lulusan SMK Jateng Jadi Primadona di Jabodetabek



Lulusan Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) yang berasal dari Jawa Tengah menjadi primadona bagi perusahaan yang ada di Jabodetabek. Lulusan SMK Jateng dianggap memiliki keuletan, rajin dan disiplin yang tinggi. Hal itu diungkapkan ketua Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Jawa Tengah Solihin S Pd disela-sela Job Fair SMK di PRPP Semarang Kamis (31/10).
“Jateng itu bisa dibilang mahkotanya perusahaan di Jabodetabek, faktornya karena ulet dan rajin dan disiplin, perusahaan disana puas dengan kinerja anak Jateng,” ungkapnya.
Dia mencontohkan misalnya saja beberapa waktu lalu perusahaan astra membuka program magang untuk siswa SMK, akan tetapi yang diambil  sebagai pilot project dari Jawa Tengah “Ada 60 siswa dari Jateng dijadikan pilot project,” katanya kepada suaramerdeka.com.
Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan jabodetabek sering kali mengadakan rekruitment karyawan di Jawa Tengah “Kalau permintaan dari perusahaan memang banyak sekali, makanya mereka sering mengadakan rekruitmen di Jawa Tengah” kata pria yang juga kepala Sekolah SMK YPT Kota Tegal tersebut.
Dikatakan, dalam Job Fair yang digelar selama dua hari dari tanggal 30-31 Oktober 2013 saja ada sebanyak 6165 lowongan dari 52 perusahaan dari berbagai bidang keahlian yang ada di SMK seperti bidang teknologi industri, bisnis menejemen, kesehatan dan lainnya. “Ada sekitar 4500 Pelamar, ada yang hanya pengumpulan berkas, ada yang langsung seleksi bahkan ada yang langsung diterima”katanya.
Untuk tahun 2013 ini, lanjut dia, sebanyak 82% lulusan SMK di Jawa Tengah sudah terserap sebagai tenaga kerja di beberapa perusahaan. Data tersebut berdasarkan laporan dari sekitar 1336 BKK yang ada di SMK se Jawa Tengah baik negeri maupun swasta melalui program penelusuran tamatan.

July 5, 2013

KPI Diminta Buat Contoh Tayangan TV Ramadan yang Baik


Himbauan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah kepada lembaga penyiaran publik yang mengudara di wilayah jawa tengah baik radio maupun televisi agar tayangan maupun siarannya bisa menjaga kekhusukan, tidak merusak kesucian bulan Ramadan 1434 H sebaiknya diikuti dengan memberikan contoh tayangan Ramadhan yang baik.

Pengamat media masa Mubarok S Sos M Si mengatakan, Himbauan yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebaiknya diikuti solusi konkret dengan memberikan contoh tayangan yang baik. Beragam tayangan televisi selama Ramadhan seperti komedi atau lelucon menjelang buka puasa dan menjelang sahur yang dinilai penuh cemooh, makian, omongan kasar, dan adegan-adegan tidak layak semestinya diberi teguran dan dihentikan.

“KPI semestinya memberi contoh tayangan Ramadhan yang baik bukan sekedar menghimbau saja,” katanya kepada suaramerdeka.com Kamis (4/7).

Menurutnya, seharusnya KPI jauh jauh hari bisa membuat contoh tayangan yang baik agar sesuai dengan standar baku dan etika menurut KPI, hal itu bisa dilakukan dengan menggandeng lembaga terkait seperti majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Kementrian Agama..
 
“KPI mestinya berpacu membuat contoh tayangan ramadhan yang lebih bagus dan marketeble yang kemudian ditawarkan ke media televisi, hal ini akan lebih baik untuk melengkapi himbauan yang diberikan ke media” terang Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula tersebut.
 
Meski begitu Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menghabiskan waktu di depan televisi selama bulan Ramadan. Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kekhusyukan dibulan penuh berkah tersebut.
 
“Banyak kegiatan yang positif dan lebih bermanfat yang bisa dilakukan masyarakat dibulan Ramadan. Sayang kalau waktu di bulan Ramadhan hanya dihabiskan dengan menonton televisi. Untuk lebih menarik minat masyarakat beragam acara seperti pengajian bisa dikemas lebih menarik untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan. Selain itu keluarga juga harus berperan aktif membuat kegiatan positif agar anggota keluarga tidak menghabiskan waktu dengan tontonan yang tidak bermanfaat selama ramadhan” tandasnya. 
 

Penting, Komunikasi Intens dalam Rumah Tangga



Komunikasi yang kurang efekif bisa berakibat fatal bagi keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga. Pasalnya seringkali seseorang mengeluhkan pasangannya yang tiba tiba bertingkah laku aneh  dan melakukan sesuatu yang membuat keretakan sebuah rumah tangga.

Menurut Konselor Pernikahan dan Keluarga Ustadz Cahyadi Takariawan mengatakan,  keluarga adalah organisme kehidupan, setiap waktu berjalan selalu ada yang berkembang dan berubah setiap anggotanya (suami/istri dan anak), maka seringkali seseorang tidak mengenal pasangannya dikarenakan tidak mengupdate informasi perkembangan yang dialami anggota keluarganya

“Ketika kita tidak mengenali perkembangan itu maka kita akan terkejut, misalnya muncul kalimat gini, saya tidak tahu tiba tiba suami/istri saya berubah. Itu kan hal yang aneh, karena kata ‘tiba tiba’ itu tidak mungkin muncul ketika kita selalu mengupdate perkembangan perilaku pasangan kita karena semua orang itu berubah ada prosesnya” kata Ustadz Cahyadi dalam Talk Show dan Kajian Keluarga dan Parenting “Wonderful Family” Jum’at sore (5/7) di Gedung Wanita Jalan Sriwijaya Semarang.

Dia menambahkan, bahkan perkembangan teknologi seringkali menjadi pemicu keretakan rumah tangga.“Coba perhatikan, sepasang suami isteri yang duduk berdua, dimeja makan atau diruang tamu berdampingan. Namun saling diam dan asyik dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Bahkan tertawa sendiri-sendiri, padahal mereka berdua tidak saling berkomunikasi. Sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri”katanya.

Menurutnya, hal itu juga bisa berpotensi merusak keharmonisan keluarga, oleh karena itu update terhadap perkembangan kondisi suami/istri dan anak kita itu sangat penting caranya adalah dengan komunikasi yang intensif dan menyelesaikan masalah dengan mengedepankan musyawarah.

“Caranya ya dengan sering-sering ngobrol, setiap ada masalah dikomunikasikan dengan baik, inilah yang disebut peta kasih yakni sebuah petunjuk informasi bagi kita untuk mengetahui peta perjalanan perkembangan suami/istri dan anak kita. Semakin detail kita tahu peta itu maka semakin tahu kita menuju tujuan kita yakni sebuah kondisi terkini hati dan perasaan suami/istri dan anak-anak kita,”pungkasnya.

June 18, 2013

Kawasan Semarang Atas Perlu Rehabilitasi


Bencana banjir yang terus menerus melanda Kota Semarang harus menjadi perhatian Serius dari pemerintah Kota Semarang, Pasalnya bencana yang seperti telah menjadi ‘icon’ kota Semarang tersebut telah menjadi Pemandangan tak sedap bagi masyarakat.

Menurut Ahli Perencanaan Tata Kota Ir. Muhammad Agung Ridlo MT Mengatakan, Hal itu disebabkan karena kerusakan sistem tata air atau siklus hidrologi di Kota Semarang akibat pertumbuhan dan perkembangan kawasan perumahan dan permukiman pada Semarang bagian atas yang semakin pesat. “Oleh karena itu Secara ekologis kawasan Semarang bagian atas perlu direhabilitasi khususnya pada lahan kritis dan wilayah konservasi” Kata Agung kepada Suaramerdeka.com saat ditemui dikantornya Selasa (18/6).

Dia Menambahkan, Kerusakan siklus Hiodrologi tersebut tidak hanya berdampak pada berubahnya sistem tata air, tetapi juga permasalahan yang saling bekait yakni terjadinya banjir baik banjir kiriman dan luapan air limpasan maupun genangan di kota Semarang bagian bawah. yang meliputi  daerah permukiman kawasan kota, kawasan perdagangan, jaringan jalan protokol maupun permukiman di sekitar pantai.

“Dampak ikutan lainnya adalah akan terganggunya berbagai kegiatan di Kota Semarang bagian bawah, baik secara fisik, sosial, ekonomi maupun budaya”kata Pengajar Planologi FT Unissula tersebut.

Menurutnya, Sebagian besar wilayah tersebut merupakan kawasan “konservasi” yang merupakan kawasan penyimpanan air bagi Kota Semarang. Selama ini Pemanfaatan ruang di Semarang bagian atas untuk aktivitas permukiman merupakan proses alih fungsi (konversi) dari lahan pertanian menjadi non pertanian yang kurang terkendali.

“Tidak berfungsinya wilayah aliran sungai dengan baik, pada gilirannya kondisi lingkungan Kota Semarang bagian bawah mengalami degradasi lingkungan yang cukup memprihatinkan, seperti sekarang ini banjir dan longsor” terangnya.

Selain Rehabilitasi dikawasan semarang atas, Agung juga mengusulkan kepada pemkot agar penataan ruang dengan memperhatikan ekologi secara berkelanjutan serta Program kali bersih pada semua sungai dan saluran, berikut pengaturan sempadan sungai dan saluran.

June 16, 2013

Perda Kawasan Tanpa Rokok Efektif Lindungi Perokok Pasif

 
Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang Nomor 3 tentang Kawasan Tanpa Rokok efektif untuk melindungi para perokok pasif dari paparan asap rokok yang yang disebabkan oleh para perokok.karena orang yang selama ini menjadi korban asap rokok sementara dia sendiri tidak merokok sehingga ini perlu keadilan dengan menerbitkan perda kawasan tanpa rokok.

Demikian Kata Tulus Abadi Anggota pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen indonesia (YLKI) usai Seminar Penguatan Advokasi Kawasan Tanpa Rokok Kota Semarang Senin (10/6) di Kampus udinus Semarang.

Dia Mengatakan, Sekitar 94 Juta masyarakat Diindonesia Terkena paparan asap Rokok Ditempat tempat umum. "Oleh karena itu penerbitan Perda kawasan Tanpa Rokok dikota semarang Efektif karena Pro kesehatan" katanya.

Terkait penerapan Perda tersebut, Pria yang juga aktivis Tobacco Control Indonesia tersebut juga menyarankan dia menyarankan agar pemerintah dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus memberi Contoh kepada masyarakat. Karena selama ini Survei yang dilakukan oleh YLKI di jakarta sebanyak 45% Pelanggar perda Kawasan tanpa rokok adalah PNS.

“Selain itu dalam sosialisasi Perda Kawasan Tanpa Rokok, Ditempat-tempat umum yang masuk dalam KTR harus diberikan penandaan yang jelas”imbuh tulus.

Sementara itu Ketua pansus DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo mengaku optimis Perda Kawasan tanpa Rokok bisa diterapkan Dikota Semarang “kita harus optimis, karena kita akan melakukan Sosialisasi terus menerus dan nanti juga akan dilakukan uji coba dibeberapa titik”terangnya.

Dalam kesempatan itu Ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus dikota semarang juga mendeklarasikan Kawasan tanpa rokok. Deklarasi tersebut sebagai bentuk dukungan atas disahkannya Perda Nomor 3 tentang kawasan tanpa rokok Dikota Semarang.

Dalam Deklarasi tersebut mahasiswa bertekad untuk menjadi generasi tanpa rokok, tidak akan merokok dikawasan tanpa rokok, tidak akan segan mengingatkan orang yang merokok dikawasan tanpa rokok dan ikut serta mewujudkan kawasan tanpa rokok dikampus.
 
Gambar : lintassatuonline.com 

CFND Kota Lama Sepi Peminat

SEMARANG - Keinginan Pemerintah Kota Semarang untuk membuat kawasan kota lama menjadi destinasi wisata baru di kota Semarang dengan menggelar Car Free Night And Day (CFND) di Kawasan Kota lama ternyata belum berjalan mulus.

Setelah Sabtu malam (15/6) gagal menggelar Pembukaan di kawasan kota lama dan akhirnya dipindahkan ke Balai Kota Karena Hujan, Hingga hari ini Minggu (16/6) Jalanan kota lama yang semestinya ramai oleh lalu lalang pejalan kaki ternyata masih sepi pegunjung.

Dari pantauan suaramerdeka.com, Suasana sepi masih terlihat di beberapa titik yakni di sepanjang Jalan Letjen Suprapto, sekitar taman Srigunting dan Gereja Blenduk mulai Sabtu (15/6) sore hingga Minggu (16/6) pagi. hanya ada Perlombaan Mewarnai, beberapa komunitas dan Stan stan. Selain itu CFND yang seharusnya bebas dari kendaraan bermotor, sesekali masih terlihat kedaraan yang lalulalang melewati jalan Letjen Suprapto.

Menurut salah satu Pengunjung, Oky yuripa (21) dan Galih Eko (20) mengatakan, Pelaksanaan CFND di Kota lama bisa maksimal, Dia berharap pemerintah bisa konsisten diadakan sampai kedepan, selain itu konten yang ada di kota lama bisa diperbanyak. “Kalau bisa diadakan setiap minggu, Mungkin karena ini launching pertama Jadi masih Sepi, Konten lebih diperbanyak seperti musik, band, jadi anak muda bisa ada wadahnya” Ujar Oky dan Galih saling menimpali.

Warga lain Susi Rusniyati (21) Juga berharap Car Free Night Day di kota lama bisa tetep ada, menurutnya pemerintah seharusnya bisa melakukan sosialisasi lebih luas kepada masyarakat “selama ini kan masih kurang publikasi, ini dari tadi pagi jam enam saya disini masih sepi kayak gini aja” katanya.

Kepala BLH Kota Semarang Trijoto Sardjoko kepada Media beberapa waktu lalu mengatakan, CFND ini bertujuan untuk memeriahkan Kota Lama. Menurutnya CFND Kota lama juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kota Semarang.

“Dengan CFND akan tersedia ruang publik untuk aktivitas warga. Dengan bebas kendaraan, maka kawasan Kota Lama bebas polusi dan masyarakat bisa memanfaatkan ruang terbuka untuk kegiatan,” terangnya.

June 12, 2013

Pelanggar Perda Kawasan Tanpa Rokok Bisa Dipidana



SEMARANG - Pelanggar Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok bisa terkena pasal Tindak Pidana Ringan dengan ancaman Tiga Bulan Kurungan. Hal demikian dikarenakan peraturan daerah merupakan produk hukum dari lembaga eksekutif dan legislatif, sehingga sanksi dari pelanggaran perda tersebut adalah sanksi pidana.

Hal ini menyusul disahkannya Perda Kota Semarang Nomor 3 itu pada 30 Mei lalu. Perda ini diterapkan, setelah penerapan Peraturan Wali Kota Semarang tentang Kawasan Tanpa rokok dinilai kurang efektif.

"Perda itu kan beda dengan peraturan wali kota. Kalau Perwal sanksinya paling tinggi sanksi administratif, tetapi kalau sudah perda sanksinya sudah masuk ke sanksi pidana. Ya nanti masuknya Tindak Pidana Ringan (Tipiring) bisa Tiga bulan kurungan," kata Ketua Pansus DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo usai memberikan materi dalam Seminar Penguatan Advokasi Kawasan Tanpa Rokok Kota Semarang di Kampus Udinus, Senin (10/6).

"Kalau promosinya bagus, sosialisasinya merata, harapan kami sanksi pidana ini tidak terjadi. Tetapi kalau upaya persuasif dan prefentif atau pencegahan sudah maksimal dilakukan, masih juga ada pelanggaran, ya apa boleh buat," imbuhnya.

Menurut Anang, perda tersebut membutuhkan waktu sosialisasi selama enam. Setelah itu, lanjut dia, akan dilakukan uji coba di beberapa titik dan kecamatan, termasuk di kantor kantor pemerintahan. "Nanti akan dilakukan uji coba dulu sebelum diberlakukan secara menyeluruh di kota Semarang," kata Anang.

Seperti diketahui, Perda Kawasan Tanpa Rokok tidak melarang orang untuk merokok, tetapi mengatur para perokok untuk tidak merokok di kawasan tanpa rokok.

Kawasan Tanpa Rokok yang dimaksud dalam Perda tersebut adalah tempat umum, tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak, tempat proses belajar mengajar, dan tempat pelayanan kesehatan. "Tujuannya untuk menghormati orang lain yang bukan perokok agar tidak terpapar asap rokok," katanya.

June 7, 2013

Iwan Fals Tanam Bibit Pohon Di MAJT


SEMARANG, Penyayi Legendaris Iwan Fals Bersama ratusan Fansnya yang tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Orang Indonesia (OI) Jum’at (7/6) sore melakukan penanaman pohon di komplek Masjid Agung jawa tengah (MAJT) Jalan Gajah Semarang.

Menurut Panitia Havid Sungkar (35) sebanyak 200 Bibit Pohon yang terdiri dari pohon Matoa, Jati dan lainya ditanam karena memang setiap konser Iwan fals ada penanaman pohon, “Di Semarang ini adalah Kota yang ke Enam karena yang minta mas Iwan” katanya.

Iwan Fals yang datang Pukul 16.30 WIB, langsung disambut oleh para penggemarnya. kemudian langsung menggelar Konferensi Pers. dia mengaku selalu berusaha mendisiplinkan diri ketika menjelang konser diusahakan menanam Pohon dahulu. "Akhir bulan ini Kami Rencana louncing album Semua lagu terinspirasi dari pohon pohon dirumah saya" katanya.

Sementara itu Kepala bidang Planologi Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Ir Raharjo yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan Partisipasi Masyarakat  yang mendukung penghijauan di Jawa Tengah cukup bagus.
 
Dari data yang dirilis sejak tahun 2010, Program pemerintah yakni penanaman Satu Milyar Pohon. Sebanyak 120 Juta Pohon sudah ditanam setiap tahunnya.
 
Dikatakan, Ir.Raharjo  Jika Kegiatan penanaman Pohon dilakukan oleh Pemerintah saja tidak akan sebanyak itu, maka masyarakat juga harus berpartisipasi untuk mendukung Program Penanaman Pohon, Dia berharap Kegiatan yang Juga di lakukan oleh Publik Figur seperti Iwan Fals menjadi salah satu mesin penggerak untuk merangkul semua pihak
 
“Masyarakat yang hadir dalam kegiatan penanaman Bibit ini bisa menjadi humas atau public relation untuk mengajak masyarakat yang lain untuk berpartisipasi dalam menghijaukan lingkungan, mengingat saat ini masih banyak pohon yang harus ditanam dan harus melibatkan banyak masyarakat”katanya.

June 6, 2013

Belajar Semarakan Ramadhan Bersama Masjid Jogokariyan

 
 
Saat ini keberadaan masjid diindonesia sebenarnya sudah lebih dari cukup,  tetapi seperti diketahui bersama saat ini  masjid hanya seperti menjadi sebatas kebanggaan dan bermegah megahan saja dengan bangunan masjid padahal yang lebih penting dari membangun masjid  adalah dengan membangun orang-orang yang memakmurkan masjid.

“Saat ini masjid sedang mengalami Krisis seperti kepengurusan, Krisis khotib, Krisis remaja masjid, Krisis keterlibatan jamaah, Krisis program dan sarana , Krisis keuangan Krisis manajemen dan administrasi Krisis rasa memiliki dan Krisis persatuan antar sesama jamaah” Demikian kata Ustadz Diding Darmudi LC, M.Si dalam Bedah kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan yang digelar oleh Jaringan Pemuda & Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Kota Semarang & Ikatan Da’I Indonesia (IKADI) Kota Semarang Jogjakarta Kamis (6/6) di Hotel Simpang Lima Jalan Ahmad Yani Semarang .

Menurut ketua Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Kota Semarang tersebut Masjid selain menjadi sarana ibadah, pada zaman Rosululloh Masjid juga bisa berfungsi sebagai Pusat kegiatan dan pemberdayaan sosial. Tempat penampungan fakir miskin (ahlu suffah) untuk berlindung dan tinggal sampai memberikan  solusinya. Selain itu juga sebagai Pusat informasi, Fungsi peradilan dan bahkan menjadi pusat pemerintahan.
 
“Oleh karena itu Menjelang Bulan ramadhan yang tinggal sekitar satu bulan lagi, Para Takmir masjid diharapkan bisa mempersiapkan program Kegiatan dibuan Ramadhan secara Produktif kreatif sekaligus rekreatif agar bisa menghidupkan kembali fungsi masjid” Katanya.
 
Kegiatan bertajuk “Memasjidkan Masyarakat Dan Memasyarakatkan Masjid” tersebut dalam rangka mencontoh Semarak suasana Bulan ramadhan dengan konsep ‘kampoeng Ramadhan’ yang digagas oleh Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta, dimana mereka menyemarakan dan menghidupkan bulan Ramadhan dengan berbagai variasi acara dan kegiatan yang bersifat religus, produktif sekaligus rekreatif sebagai bentuk syiar dan kegembiraan menyambut Ramadhan.
 
Seperti dengan “Parade Bedug Keliling Jogja”, “Pasar Sore” di sepanjang Jl Jogokariyan, yang menjajakan aneka makanan-minuman, pakaian, souvenir, pernak-pernik Islami, dan sebagainya yang memanfaatkan berbagai potensi ekonomi warga Jogokariyan dan sekitarnya.
 
Ustadz Jazir yang juga merupakan Ketua Umum Takmir Masjid Jogokariyan yang hadir sebagai narasumber mengatakan, masjid Harus dikembalikan lagi pada fungsi semula yaitu untuk kemakmuran masyarakat di sekitar masjid. “Masjid kalau isisnya cuma ceramah dan sholat saja maka yang bisa terlibat dalam masjid hanya santri dan kyai saja. tetapi ketika masjid bisa memaksimalkan potensi masyarakat seperti olahraga, komunitas sepeda, seniman dan lainnya maka akan lebih memasyarakat” kata dia.
 
Dikatakan Jazir, masjid Jogokariyan dibangun dengan semangat saling memiliki, karena dilakukan dengan pendekatan yang humanis, termasuk Pemberdayaan  Remaja yang merupakan proses Kaderisasi yang paling efektif untuk meneruskan amanah para orang tua sebagai pengurus masjid.
 
“Remaja itu harus diberi fasilitas untuk pengembangan diri. Disana Kami mengadakan kegiatan pengembangan diri, seperti pesantren desain grafis dan lainnya karena kami mengajarkan kepada para remaja disana dengan Sukses Study, sukses Ekokomi, Sukses  organisasi, Sukses Sosial, dan Sukses Rukhiyahnya”katanya.
 
Ketua Panitia, Ali Umar Dhani, S.Pt, M.Si mengatakan tindak lanjut dari kegiatan ini adalah dengan mengadakan festival ramadhan kreatif yang mana tujuan dari festival ini diadakan untuk mengaktifkan suasana ramadhan di setiap masjid dengan yang ada di kota Semarang.  
 
“Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang merupakan takmir, pemuda dan remaja masjid se-kota semarang. Diharapkan Peserta bisa menyemarakan bulan ramadhan dengan kegiatan yang kreatif seperti halnya di masjid Jogokariyan” katanya.

May 22, 2013

Media Mainstream dan Media Online


Dulu mungkin pendahulu kita hanya mengenal pengumuman yang dibuat dengan daun-daunan atau kulit hewan atau kulit pohon yang ditempel di pohon-pohon, kemdian berkembang menjadi kertas, Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja. Itu terbukti pada Acta Diurna sebagai produk jurnalistik pertama pada zaman Romawi Kuno, ketika kaisar Julius Caesar berkuasa. 

Sekarang para ahli menyebut Media penyampai pesan kepada khalayak itu menjadi 2 yakni media mainstream yaitu seperti media cetak, televise, radio majalan dan lain-lain, atau orang juga sering menyebutnya media konvensional dan kedua adalah media online yaitu media yang memanfaatkan internet untuk menyampaikan pesannya. Dan keduanya memiliki perbedaan. Apakah itu??

media online itu memiliki karekteristik tersendiri yakni: Audiens control dengan menggunakan teknologi terkini dalam pengembangan situs, pembaca dapat lebih leluasa dan mudah dalam memilih informasi, sedangkan media mainstream informasi yang diberikan  dibatasi oleh pengelola media itu sendiri. Contoh ketika kita menonton berita TV maka kita hanya akan menerima informasi dari stasiun televise pada saat itu saja. Begitu juga Koran atau majalah. Tidak seperti media online yang ketika membaca dan mencari informasi  maka kita bisa mencari informasi yang lain dari sumber yang lain sesuka kita.

Dalam Media online informasi dapat dengan mudah di duplikat sehingga proses penyebaran dan distribusi informasinya dapat lebih cepat dan meluas. Sedangkan media mainstream sangat terbatas dalam melakukan penyebaran informasi, contoh ketika kita membeli dan membaca Koran maka paling sering kita menyebarkanya melalui mulut ke mulut, atau membuat klipping Koran itu pun masih sangat terbatas akses orang lain untuk membacanya. Sedang media online tinggal copy paste link trus di sebar melalui blog atau social media maka informasi akan dengan cepat menyebar.

Di media online jumlah informasi yang disampaikan dapat lebih banyak jumlahnya karena tidak ada lagi batasan jumlah teks halaman ataupun durasi on air,  sedang media mainstream sekali lagi terbatas pada teks / halaman ataupu durasi on air. Contoh dalam sehari media on line detik.com jelas bisa menampung berita lebih banyak daripada harian media indonesia (media cetak) karena faktanya detik.com dapat menampung lebih banyak rubric dan selain itu kita juga masih bisa mengakses berita yang telah lampau.

Media online lebih fleksible karena informasi yang disampaikan dapat melalui berbagai bentuk dari sekedar teks sampai multi media sedangkan media mainstream masih sebatas instrument  yang digunakan oleh media itu sendiri, televise hanya bisa memberitakan dalam bentuk video saja, media cetak hanya bisa memberitakan dengan menggunakan teks dan gambar saja. Radio hanya bisa menginformasikan melalui audio saja.

Media nline lebih interaktif, kita bisa  memberi masukan atau memberi komentar secara langsung pada kolom yang disediakan oleh media online. Tetapi kita tidak akan bias member komentar kepada media mainstream kecuali dengan mengirim surat pembaca atau pada acara televise yang menyediakan telepon interaktrif.

Media online lebih mudah diakses secara mobile dengan menggunakan format teknis yang sederhana maka informasi yang disampakan dimana dan kapan saja melalui piranti bergerak. Pesan Media mainstream akan lebih mudah diterima karena teknologi yang digunakan oleh media online justru masyarakat kita belum terbiasa sehingga ketika kita membaca sebuah berita di media online dalam bentuk tulisan maka tidak akan kuat bertahan lama dbanding ketika kita membaca Koran.(saya belum menemukan sebuah penelitian tentang itu, tetapi sejauh pengalaman yang penulis alami faktanya memang begitu)

Media mainstream lebih akurat informasinya karena terkait dengan legalitas yang dimiliki media mainstream, seseorang tidak bisa sembarangan membuat Koran atau televise atau radio, kita harus melalui izin terlebih dahulu, tetapi ketika kita akan membuat media online kita tinggal membuat account blog maka kita akan bisa punya media online. Oleh karena itulah media online oleh beberapa kalangan masih diragukan kevalidan informasinya. Dan itu yang terjadi saat ini, Tetapi ada kemungkinan ini akan tidak brlaku karena zaman akan terus berubah dan regulasi Negara terkait media juga akan berkembang menyesuaikan perkembangan zaman. Maturnuwun.


Sumber Foto: strategkomunikasi.blogspot.com

Mengagas Radio Komunitas Online


Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". (Wenger, 2002: 4). Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
  1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis.
  2. Berdasarkan Minat
  3. Berdasarkan Komuni Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.
Adanya komunikasi yang baik antar anggota komunitas juga penting mengingat sebuah komunitas akan berjalan ketika komunikasi antar anggotanya baik. Dan itu tidak akan menemui banyak masalah jika komunitas itu berada dalam satu tempat dan memang terbentuk karna letak geografis yang sama. Lalu bagaimana dengan komunitas komunitas yang anggotanya berada tidak pada tempat yang sama, seperti jenis komunitas yang kedua dan yang ke tiga??bagaimana mereka bias menjaga dan menjalin komunikasi tanpa terbentur jarak dan waktu??

Hey bro, ngapain kita pusing-pusing, ini kan jamannya komunikasi, informasi sangat mudah sekarang bro, jadi tidak melulu sebuah komunitas itu terbentuk karna letak geografis yang sama,

Jenis komunitas yang berdasarkan minat maupun yang komunitas yang punya ide yang sama juga bias terbentuk tanpa harus ada atau terbentuk di sebuah lokasi/daerah yang sama.

Kalo dulu mungkin orang tua atau orang yang lebih dulu lahir  dari kita sering memiliki komunitas melalui surat menyurat, sering disebut apa itu namanya…korespondensi..kalo ga salah, pada zamannya mungkin itu adalah sebuah model komunikasi paling keren lah..dimana kita harus menulis surat berlembar-lembar, kemudian dikirim melalui pos, berhari-hari kita nunggu jawaban. Dan seterusnya samapi kita kirim surat lagi dan dapat jawaban lagi, kegiatan semacam itu mungkin sangat lazim dilakukan dulu ketia era 90an kebawah. Penyebab utamanya yang jelas pada saat itu teknologi belum seperti sekarang.

Kita mungkin sering dengar yang namanya komunitas online, jelas sekali ini banyak sekali bermuncula setelah internet muncul, komunitas online merupakan kumpulan orang-orang yang terbentuk karna  dibentuk bertemu melalui internet, ya kita bias menamakannya media social, banyak sekali komunitas-komunitas yang dibentuk di media social seperti facebook, twitter, yahoo, kaskus dan sebagainya. Nah biasanya komunitas-komunitas ini berkumpul di dunia maya dalam wadah grup-grup yang disediakan oleh social media tersebut.

Nah komunitas-komunitas online tersebut jelas mereka menggunakan media bahasa tulis untuk menyampaikan pesan atau mengkomunikasiikan gagasan-gagasannya. Ada juga yang pake video, atau suara. Namun itu juga modelnya individual, maksudnya yang uplod sendiri..

Komunikasi kelompok yang baik adalah ketika ada yang mengendalikan komunikasi yang dalam hal ini adalah moderator (menurut saya.red). bagaimana mungkin sebuah komunikasi kelompok akan berhasil kalau masing-masing anggotanya punya gagasan ata pesan kamudian disampaikan sendiri-sendiri tanpa adanya control yang jelas, dan ini akan membawa kelompok pada kondisi komunikasi yang tidak tentu arah, makanya disini kita bias melihat grup grup di facebook sifatnya hanya update status/ kirim dinding di group, terus komentar – komentar, menyukai, udah…tidak ada kelanjutannya, ya walaupun ada beberapa grup yang bagus, setiap pembicaraan berkualitas dan bermanfaat,

Dalam berkelompok/berkomunitas pasti kita memerlukan komunikasi yang intens agar komunitas itu tetap berjalan dengan baik, karna kunci berjalannya sebuah komunitas itu ya komunikasi. Nah pembicaraan kita coba kita batasi pada persoalan komunitas online, bagaimanasih sebuah komunitas online itu bias menjalankan komunikasi yang baik dan lancar?

Radio komunitas

Radio komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas. Pelaksana penyiaran (seperti radio) komunitas disebut sebagai lembaga penyiaran komunitas.

Radio komunitas juga sering disebut sebagai radio sosial, radio pendidikan, atau radio alternatif. Intinya, radio komunitas adalah "dari, oleh, untuk dan tentang komunitas".

Dulu nih, radio komunitas hanya terbatas pada frekuensi, dan orang-orang biasa menyebutnya radio analog, walaupun sampai sekarang juga masih banyak radio-radio komunitas yang analog. Tapi itu jarang, karna dibatasi sama frekuensi itu sendiri. Nah, yang sekarang lagi “tren” itu radio online, sekarang bukan hanya radio - radio komersil saja yang pindah dari analog ke streaming atau online tapi juga radio-radio komunitas analog pindah ke streaming, alasannya ya karna pengin memperluas jaringan, secara gitu, radio online itu kan bias di akses ke seluruh dunia, dengan hanya menggunakan laptop atau PC yang  terkoneksi internet maka kita bias menikmati radio online.

Kita kembali ke tema, bagaimana sih sebuah komunitas online itu bias melakukan komunikasi yang baik tanpa harus terbentur jarak dan waktu? Mengingat komunikasi yang dikakukan di Facebook atau media social lainnya hanya sebatas bahasa tulisan saja..kalau menurut saya, salah satu solusinya ya dengan membuat radio online komunitas.

Dengan tetap menggunakan grup di media sosialnya untuk berkomunikasi secara tulisan, kita juga bias menggunakan media suara dari penyiar untuk melakukan komunikasi dengan anggota lain.

sampai saat ini yang saya tau radio online baru bersifat searah, seandainyapun kita mau komunikasi 2 arah maka kita harus menggunakan telpon atau layanan tellpon yang ada di internet (skype, video call, YM dan sebagainya)untuk melakukannya. Mudah-mudahan setahun atau dua tahun lagi (atau jangan lama-lama deh, sebulan lagi atau besok lah..haha) mncul teknologi yang bias menyalurkan suara secara dua arah melalui internet. Dan kalau ini bias terjadi, maka akan sangat memudahkan komunitas untuk melakukan komunikasi secara langsung. (faiz)

May 21, 2013

Rustriningsih: Mahasiswa pelopor penegakkan Hukum



SEMARANG,  Fakultas Hukum Unnes menggelar dialog politik bersama Wakil Gubernur Rustriningsih MSi. Dialog mengambil tema "Politik Kita antara Etika dan Dusta" di kampus Sekaran Gunung Pati, Semarang, Selasa (21/5).

Dialog tersebut dihadiri sekitar 300 mahasiswa Unnes. Ketua Pantia Mirza Muhammad mengatakan, tujuan tersebut adalah menambah wawasan etika politik dan kondisi politik di Indonesia. "Kita ingin memberikan wawasan kepada mahasiswa Unnes terkait penerapan politik dan demokrasi di indonesia yang langsung, bebas, jujur, dan adil," katanya.

Rektor Unnes Dr Agus Wahyudi MSi mengaku beruntung karena bisa mengkaji politik bersama Rustriningsih yang merupakan negarawan. "Karena kebetulan di Unnes juga ada prodi Ilmu Politik, di samping juga ada program Ilmu Hukum," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rustriningsih menyampaikan pemikiran kritis mendasar tentang ajaran dan pandangan tentang moral dalam berpolitik.

"Saat ini menjadi tantangan sendiri bagi bangsa Indonesia. Krisis yang terjadi terkait etika dan moral sangat tidak diperhatikan, akibatnya terjadi anarkisme politik, Pancasila semakin pudar, pelanggaran politik, dan kebijakan politik yang memihak," katanya.

Rustri juga menjelaskan, politik merupakan semua hal yang berkaitan dengan negara kekuasaan kebijakan untuk masyarakat.

Mantan bupati Kebumen tersebut menambahkan, mahasiswa punya peran penting dalam membangun politik yang baik di Indonesia.

"Mahasiswa bisa mengambil peran untuk bisa membangun nasionalisme yang mendidik dan menjadi pelopor untuk penegakan hukum di Indonesia; serta menjadi pelopor untuk mengembalikan kepercayaan publik terkait dengan politik," jelasnya.

Terakhir Rustri menceritakan pengalaman pilitiknya yang sejak tahun 1986 sudah aktif di PDIP dan menjadi wakil sekretaris DPC Kebumen, hingga sekarang menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah.

May 19, 2013

Materi Sastra Dalam Kurikulum 2013 Perlu Dibenahi

ilustrasi/ Sumber Gambar: http://www.sindotrijaya.com/news/detail/3723/kurikulum-2013-akan-terus-di-evaluasi#.UZh7gUrAGSo

SEMARANG, Materi yang berkaitan dengan Sastra Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 masih perlu banyak dibenahi. Pasalnya banyak materi tentang sastra indonesia dalam kurikulum 2013 ini yang masih tumpang tindih dan bahkan ada pula yang dihilangkan.

Demikian ungkap Dr Teguh Supriyanto M Hum, Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam Seminar nasional bertajuk 'Peran Guru Bahasa Indonesia untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dalam Kurikulum 2013' yang digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unissula, Sabtu (18/5).

“Banyak topik-topik yang justru mengandung nilai-nilai karakter itu dihilangkan, seperti di tingkat sekolah dasar. Mestinya anak-anak dilatih untuk banyak membaca seperti membaca cerita, meskipun masih tahap pengenalan, tetapi dengan begitu mereka akan memperoleh hal-hal yang berguna,” kata Teguh.

Selain itu, lanjut teguh, materi Sastra Indonesia ditingkat SMA juga tidak hanya mempelajari sastra yang kuno, tetapi juga materi sastra kontemporer yang saat ini biasa dinikmati oleh kalangan remaja.

“Harus banyak efek novel yang kekinian, tidak hanya yang kuno, itu lebih penting dan lebih kontekstual. Karena novel itu mencerminkan semangat zaman. Jadi ketika novel itu di terbitkan pada saat zaman sekarang, itu menjadi nyambung ketika dipelajari di sekolah-sekolah,” pungkasnya.

Sedangkan dalam Kurikulum 2013 ini, terkesan banyak yang tidak efektif seperti materi tentang anekdot yang dipelajari selama satu tahun di kelas satu SD.

“Masa mau belajar anekdot saja satu tahun, dari mulai mengenal, menghayati dan menggali nilai-nilai anekdot dan dan juga membandingkan, ini kan nggak efektif,” katanya.

Dirinya juga tidak memungkiri kalau target dari Kurikulum 2013 ini memang bagus karena mengandung nilai-nilai yang baik yang bisa membentuk karakter peserta didik.

Meski Begitu, dia berharap, peran Guru Sastra harus maksimal, harus bisa menjadi teladan siswanya, dan harus memiliki pengetahuan yang memadai. Tidak hanya teori dan konsep, tetapi juga pengetahuan umum.

May 18, 2013

Kurikulum 2013 Lebih Religius



Ilustrasi/ Sumber: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1023
SEMARANG - Kontroversi tentang kurikulum 2013 yang saat ini masih hangat di kalangan pegiat Pendidikan ternyata tidak selamanya dianggap buruk. Pakar  dan konsultan pendidikan Munif Chotib menilai Kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang lebih religius.

Pasalnya dari tiga target di dalam kurikulum 2013 yakni Keahlian, pengetahuan dan sikap tersebut semuanya akan dihubungkan dengan nilai-nilai ketuhanan.

“Target kurikulum 2013 itu kan pertama anak itu punya keahlian, kedua anak punya pengetahuan, ketiga  anak punya sikap yang baik kepada sesama, nah ketiga hal itu kemudian harus  dihubungkan kepada Allah ta’ala, kalau itu benar bukan hanya tulisan tulisan teori tetapi mampu diaplikasikan saya yakin pendidikan di Indonesia akan maju. Dan harus berubah memang,” kata Munif kepada wartawan kamis (16/5).

Menurutnya, sebenarnya kurikulum 2013 ini tidak beda jauh dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Hanya kurikulum kali ini lebih nyata untuk mempermudah guru-guru dan lebih religius. “Karena saya melihat banyak orang yang pintar, banyak orang yang ahli punya keterampilan macam-macam tetapi muaranya tidak tertuju pada Tuhan,” Katanya.

Terkait kontroversi kurikulum 2013 yang dinilai kurang memberikan ruang kreativitas terhadap guru, Pria yang juga merupakan salah satu tim penyusun kurikulum 2013 mengatakan, hal itu disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat terhadap kurikulum itu.

“Misalnya saja banyak yang menentang karena guru dianggap kurang kreatif karena guru sduah langsung diberikan RPP, padahal kami yang menyusun itu namanya buku guru, dan bukan RPP,dan buku guru itu adalah pedoman yang membantu guru untuk membuat RPP, dan ini kan problem,” katanya.

Selain itu, yang menjadi kontroversial disini adalah karena perbedaan paradigma, menurutnya, ada beberapa orang yang masih meyakini model pembelajaran Fragmented yaitu model pembelajaran tradisional yang memilah dan memisahkan disiplin ilmu atas beberapa mata pelajaran tanpa memadukan atau mengaitkan satu sama lain. (Irsyam Faiz)

April 27, 2013

Diskusi Buku "Halah Pokokmen" Kupas Tuntas Dialek Semarangan

Jika dibandingkan dengan dialek muria (pati, kudus, jepara) dan banyumasan. Secara geografis daerah selebaran penutur bahasa semarangan paling sempit. Bahkan bahasa ini tidak tumbuh dan berkembang diseluruh wilayah administratif kota semarang, tetapi hanya tumbuh dan bekembang diwilayah perkampungan antara banjir kanal timur dan banjir kanal barat. Pernyataan itu tertuang dalam kalimat pembuka dalam buku "Halah Pokokmen" yang ditulis oleh wartawan suara merdeka Hartono Samidjan. 

"Oleh karena itu, lewat buku ini saya ingin bahwa dialek semarangan ini bisa terdokumentasikan, karena selama ini bahasa semarangan ini dikenal sebagai bahasa lisan, jadi masyarakat ketika ingin mengetahui bahasa semarangan seperti apa itu teksnya tidak ada" kata hartono dalam Peluncuran dan Diskusi buku yang ditulisnya Sabtu (27/4) di Rumah Makan Semarang Jl Gajahmada 125 Semarang. 

February 22, 2013

OKP Dukung Perda KTR Diterapkan diSemarang

SEMARANG, Rancangan peraturan daerah (raperda) tentang kawasan tanpa rokok Hari ini jum'at (22/02) dibahas panitia khusus DPRD kota semarang di Ruang Sidang DPRD Kota Semarang Jalan Pemuda semarang. Dalam kesempatan itu Peserta yang terdiri dari akademisi, pakar kesehatan, dan organisasi masyarakat menyatakan setuju dengan diterapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok Tersebut. 
"Kami setuju Jika Raperda KTR  diterapkan dikota semarang  karena kami melihat  banyak perokok yang merokok dengan seenaknya terutama yang dikantor-kantor pemerintahan, dan ini memang mengganggu yang lain". kata solikhin, perwakilan  Karang Taruna Kecamatan Semarang tengah.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah, Aji Aflakhi, Menurutnya Setiap Orang mempunyai Hak untuk menghirup udara segar "Sepakat Perda KTR diterapkan, karena orang yang tidak merokok punya hak untuk menikmati Udara yang bebas dari asap rokok, Lebih Sepakat lagi jika dituntaskan dari Akar Masalahnya, yakni Rokok dilarang beredar Dikota semarang" Ungkap Aji saat ditemui Usai Rapat pembahasan.
Meski begitu ada pula yang mempertanyakan terkait penegakkan perda KTR tersebut. Jawade Hafidz Misalnya, Akademisi Unissula yang juga hadir dalam rapat tersebut mempertanyakan penegakan Rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok tersebut terkait sanksi yang dikenakan kepada Pelanggar. 
"Raperda Ini seharusnya ditinjau dari berbagai aspek seperti Aspek filosofis dan aspek sosiologis, dalam Raperda Ini saya melihat dalam sanksi bagi pelanggar perda ini adalah sanksi pidana,   seharusnya yang dikenakan adalah sanksi perdata" Kata Jawade.
Sementara itu ketua Pansus DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo mengungkapkan, Masukan dan pertanyaan terkait raperda ini akan dikaji ulang dan kemudian akan disahkan April mendatang. 
"Pertanyaan dan masukan yang butuh penegasan dan pengkajian dalam pembahasan hari ini akan dikaji dan dirumuskan dalam dua minggu kedepan  kemudian diusulkan ke pimpinan dewan untuk disahkan di dalam  paripurna april mendatang" Katanya.
Dia menambahkan, Jika Raperda ini disahkan maka dengan demikian sesuai dengan Bab IV tentang  Penetapan Kawasan Tanpa Rokok Pasal 6 maka Setiap orang wajib mematuhi ketentuan larangan di tempat atau area yang dinyatakan sebagai Kawasan Tanpa Rokok. Fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum, tempat lain yang ditetapkan. (Irsyam Faiz)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More