May 4, 2010

mahasiswa: antara akademik dan organisasi

Berbicara masalah mahasiswa memang tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa kita yang penuh dengan gejolak social politik. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa pun seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan pergerakan mahasiswa diawal abad 19 sekitar tahun 1908-an. Budi Utomo yang pada saat itu menjadi satu-satunya organisasi pergerakan dan merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki
struktur pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, 20 mei 1908 oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya . sampai kemudian mencapai puncak gejolak reformasi pada tahun 1998 mahasiswa berusaha menggulingkan soeharto dari jabatannya sebagai presiden dengan menduduki gedung MPR-RI. Dan masih banyak lagi peran mahasiswa yang berdampak perubahan yang signifikan bagi bangsa ini. Dalam melakukan peran mahasiswa sebagai agen of change mereka diwadahi oleh pergerakan-pergerakan yang disebut dengan gerakan mahasiswa yaitu kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.
Terlepas dari semua itu, Kalau kita melihat pengertian mahasiswa itu sendiri secra leterlek adalah orang yang sedang menjalani pendidikan disebuah pergurun tinggi, mahasiswa dalam melakukan pengembaraan intelektualnya tentu tidak terlepas dari prestasi akademik yang menuntut mereka untuk mendapatkan IPK tinggi, dan untuk mendapatkan itu semua tentu perlu usaha diantaranya dengan belajar, dimana peran ini berorientasi pada perkembangan akademik pribadi mereka sendiri.
Memang masih banyak jenis mahasiswa kalau kita lihat dari berbagai sisi. Tapi disini kita
bahas dua saja, yaitu mahasiswa denga type aktif di orgasisasi dan mahasiswa yang hanya fokus di akademik saja..
Dari wacana diatas kita akan menemukan dua peran mahasiswa yaitu aktif yaitu mahasiswa yang senang dengan pergerakan dengan mengikuti berbagai organisasi dan mahasiswa yang selalu fokus pada akademik dan tidak ingin 1 mata kuliahpun terlewati.
Seperti yang dikatakan oleh Nasrulloh Algivari beliau adah ketua umum Pengurus Besar Peajar Islam Indonesia PB PII 2008-2010 mengatakan, Kedua type mahasiswa ini sebenarnya bisa bersinergi yaitu dengan mengatur waktu untuk urusan akademik dan organisasinya karena sejatinya juga keduanya saling mendukung untuk mendukung masadepan mahasiswa itu sendiri. “ Keduanya sbnrnya bisa sinergi... Jadi tidak merugikan bila ia aktiv diorganisasi & boleh jadi sukses juga studynya, banyak jg buktinya, antum kenal anas ubaningrum ia mantan ketua umum PB HMI, atau sofyan djalil mantan mentri BUMN, ia lulusan UI & pernah kuliah di USA tapi ia juga mantan ketua PB PII”Ujarnya. Dan ketika ditanya bagaimana jika berjalan sendiri-sendiri misalnya yang fokus organisasi, ia tetep fokus organisasi sehingga nilai akademiknya turun atau sebaliknya. Beliau menjawab “Itu ga bener biasanya aktivis ia pandai ngatur waktu, study & aktivitas. itu hya permasalahan bagi waktu saja”.
Antara akademik dan Organisassi Mahasiswa, keduanya sama-sama berguna bagi tiap mahasiswa karena keduanya mempunyai tujuan yang positif bagi mahasiswa. IPK Tinggi dan Organisasi salin berhubungan erat dalam menempuh kesuksesan seorang mahasiswa. IPK Tinggi sangat berguna jika mahasiswa ingin melamar pekerjaan sesuai bidangnya, kemungkinan besar mereka akan diterima disetiap pekerjaan yang diminati.
Organisasi Kemahasiswaaan juga sama pentingnya dengan IPK tinggi. Dilihat dari
fungsinya bahwa organisasi ini merupakan bentuk manifestasi penyiapan diri mahasiswa untuk menjadi Agent Of Change setelah menyelesaikan studi hingga kembali ke masyarakat.
Oleh karena itu kepada mahasiswa, ayo tingkatkan prestasi dan berorganisasilah…untuk menuju sukses dan perubahan bangsa kita. Seperti para pendahulu kita. (faiz)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More