May 11, 2012

kinerja Jurnalis di Era Konvergensi



Dan sekarang adalah eranya konvergensi yakni penggabungan salurn komunikasi masa seperti media cetak radio televise internet bersama dengan teknologi-teknologi yang lain melalui berbagai platform presentasi digital. Tentu ini akan mempengaruhi kinerja Jurnalis: apakah itu?
1.   Jurnalis sekarang bukan saja harus bisa membuat berita, tetapi dia juga mengerti dan bisa menggunakan teknologi informi.
2.  Dengan adanya konvergensi media maka persaingan akan sekin ketat, terutama dalam hal update informasi. Karena saat ini siapapun bisa jadi jurnalis, karena media internet memang menyediakan layanan itu.
3.  Jurnalisme saat ini melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media wb (online) untuk menghasilkan berita terbaik.
4.   Jurnalis harus lebih kreatif dalam membuat berita, kalau dulu dalam membuat berita jurnalis hanya terpatok pada konsep piramida terbalik karena terbatas pada koom dan space yang disediakan atau durasi on air yang ada maka sekarang tidak jamannya lagi seperti itu, karena dengan adanya konvergensi media maka tidak ada batasan dalam membuat berita.


Sumber Foto: www.bisnis-kti.com

Media Mainstream dan Media Online


Dulu mungkin pendahulu kita hanya mengenal pengumuman yang dibuat dengan daun-daunan atau kulit hewan atau kulit pohon yang ditempel di pohon-pohon, kemdian berkembang menjadi kertas, Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja. Itu terbukti pada Acta Diurna sebagai produk jurnalistik pertama pada zaman Romawi Kuno, ketika kaisar Julius Caesar berkuasa. 

Sekarang para ahli menyebut Media penyampai pesan kepada khalayak itu menjadi 2 yakni media mainstream yaitu seperti media cetak, televise, radio majalan dan lain-lain, atau orang juga sering menyebutnya media konvensional dan kedua adalah media online yaitu media yang memanfaatkan internet untuk menyampaikan pesannya. Dan keduanya memiliki perbedaan. Apakah itu??

media online itu memiliki karekteristik tersendiri yakni: Audiens control dengan menggunakan teknologi terkini dalam pengembangan situs, pembaca dapat lebih leluasa dan mudah dalam memilih informasi, sedangkan media mainstream informasi yang diberikan  dibatasi oleh pengelola media itu sendiri. Contoh ketika kita menonton berita TV maka kita hanya akan menerima informasi dari stasiun televise pada saat itu saja. Begitu juga Koran atau majalah. Tidak seperti media online yang ketika membaca dan mencari informasi  maka kita bisa mencari informasi yang lain dari sumber yang lain sesuka kita.

Dalam Media online informasi dapat dengan mudah di duplikat sehingga proses penyebaran dan distribusi informasinya dapat lebih cepat dan meluas. Sedangkan media mainstream sangat terbatas dalam melakukan penyebaran informasi, contoh ketika kita membeli dan membaca Koran maka paling sering kita menyebarkanya melalui mulut ke mulut, atau membuat klipping Koran itu pun masih sangat terbatas akses orang lain untuk membacanya. Sedang media online tinggal copy paste link trus di sebar melalui blog atau social media maka informasi akan dengan cepat menyebar.

Di media online jumlah informasi yang disampaikan dapat lebih banyak jumlahnya karena tidak ada lagi batasan jumlah teks halaman ataupun durasi on air,  sedang media mainstream sekali lagi terbatas pada teks / halaman ataupu durasi on air. Contoh dalam sehari media on line detik.com jelas bisa menampung berita lebih banyak daripada harian media indonesia (media cetak) karena faktanya detik.com dapat menampung lebih banyak rubric dan selain itu kita juga masih bisa mengakses berita yang telah lampau.

Media online lebih fleksible karena informasi yang disampaikan dapat melalui berbagai bentuk dari sekedar teks sampai multi media sedangkan media mainstream masih sebatas instrument  yang digunakan oleh media itu sendiri, televise hanya bisa memberitakan dalam bentuk video saja, media cetak hanya bisa memberitakan dengan menggunakan teks dan gambar saja. Radio hanya bisa menginformasikan melalui audio saja.

Media nline lebih interaktif, kita bisa  memberi masukan atau memberi komentar secara langsung pada kolom yang disediakan oleh media online. Tetapi kita tidak akan bias member komentar kepada media mainstream kecuali dengan mengirim surat pembaca atau pada acara televise yang menyediakan telepon interaktrif.

Media online lebih mudah diakses secara mobile dengan menggunakan format teknis yang sederhana maka informasi yang disampakan dimana dan kapan saja melalui piranti bergerak. Pesan Media mainstream akan lebih mudah diterima karena teknologi yang digunakan oleh media online justru masyarakat kita belum terbiasa sehingga ketika kita membaca sebuah berita di media online dalam bentuk tulisan maka tidak akan kuat bertahan lama dbanding ketika kita membaca Koran.(saya belum menemukan sebuah penelitian tentang itu, tetapi sejauh pengalaman yang penulis alami faktanya memang begitu)

Media mainstream lebih akurat informasinya karena terkait dengan legalitas yang dimiliki media mainstream, seseorang tidak bisa sembarangan membuat Koran atau televise atau radio, kita harus melalui izin terlebih dahulu, tetapi ketika kita akan membuat media online kita tinggal membuat account blog maka kita akan bisa punya media online. Oleh karena itulah media online oleh beberapa kalangan masih diragukan kevalidan informasinya. Dan itu yang terjadi saat ini, Tetapi ada kemungkinan ini akan tidak brlaku karena zaman akan terus berubah dan regulasi Negara terkait media juga akan berkembang menyesuaikan perkembangan zaman. Maturnuwun.


Sumber Foto: strategkomunikasi.blogspot.com

May 9, 2012

Ribuan Warga Pekalongan Ikuti Jalan Sehat PII



Pekalongan- Dalam Rangka memperingati Hari Bangkit Yang ke 65 Pelajar Islam Indonesia (PII)  PD PII Pekalongan mengajak sekitar 1500 Warga Pekalongan Mengikuti Jalan Sehat pada ahad (06/05) dengan start finish di eks pendopo kabupaten Pekalongan. Bukan hanya pelajar saja, dari mulai anak-anak sampai orang tua juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.  

Persiapan berangkat Jalan Sehat di eks Pendopo Kabupaten Pekalongan

Atraksi mayoret dari Marching Band SMP As Salafiyah Pekalongan

Soetrisno Bachir melepas Peserta Jalan Sehat dengan Mengibarkan Bendera PII

Wartawan dari Batik TV ikut Meliput Jalan Sehat

Ribuan Warga memadati jalanan di Kota Pekalongan

Balita pun ikut berbaur dengan warga lainnya untuk meramaikan jalan Sehat Harba PII

Ibu-ibu Penjual Nasi Megono (khas Pekalongan) 

Seorang Tuna Wicara ikut dalam jalan sehat ini

pemuda berpenampilan Punk Rock Jalanan


Sambutan Ketua Umum PW PII JawaTengah

Soetrisno Bachir Sesaat setelah ikut jalan Sehat 

memberikan sambutan atas Nama Ketua Umum Keluarga Besar PII

Soetrisno Bachir dan Istri 

memberikan Dorprize Kepada Peserta

Peserta sedang diwawancarai Oleh wartawan batik TV

Setelah Jalan Sehat juga diselenggarakan donor darah di eks Pendopo kabupaten Pekalongan  

Pop singer, kesenian yang tak pernah mati




Lembaga kemahasiswaan Unissula menggelar lomba pop singer untuk mahasiswa dan mahasiswi di teater terbuka belakang gedung cyber library Unissula pada Rabu (11/04). Perlombaan pencari bakat untuk tari suara tersebut diikuti oleh 39 mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai fakultas.
Ketua bidang kemahasiswaan Unissula, suseno mangatakan, pihaknya akan melombakan para juara pop singer ini ke tingkat kompetisi yang lebih tinggi lagi, “dalam lomba pop singer ini kita akan mencari figure untuk dibina dan diikutkan ke tingkat kompetisi yang lebih tinggi lagi ”ungkap lelaki yang biasa dipanggil Pak seno dalam sambutannya.
Terpilih Dini Rahamatika dari Fakultas Agama Islam (FAI)sebagai juara 1 , disusul juara 2 refi Agesti (FK), Juara 3 Tembang Kinanti P(FE), Juara harapan 1 Shinta Ningtyas (Fpsi),Juara harapan 2 Dwi Wahyuning S (Fpsi),Juara Harapan 3 Resta Destalia (FK). Untuk Putra juara 1 disabet olah Ricky Ryan F dari Fakultas Bahasa, disusul juara putra (FH), Juara 3 Muh Iksan Sanusi (FT), Juara harapan 1 Tomy Kinsri S (FT,Juara harapan 2 Adhyaksa (FE),Juara Harapan 3 Gasa Rendy (FE).
Rector unissula dalam sambutannya menghimbau agar mahasiswa bukan hanya mentradisikan kegiatan-kegiatan diskusi, olahraga dan sebagaianya tetapi juga mentradisikan kegiatan kesenian, “kegiatan seni dikalangan mahasiswa jangan sampai mati, sama halnya dengan dengan olahrahga dan diskusi karena itu bagian dari kehidupan mahasiswa” ujarnya. “Aspek baru dalam kegiatan kemahasiswaan harus tetap dikembangkan, termasuk di bidang seni” lanjutnya.(faiz)

Sutrisno Bachir Launching Radio Online Pelajar


Serah terima Piagam Launching dari Soetrisno Bachir ke Head Of Radio Online Pelajar  (ROP)

Soetrisno Bachir memberikan Refleksi Harba ke 65 PII sesaat setelah Launching ROP

Serah Terima Tanda Jadi dari ketua Umum PW PII Jawa Tengah Aji Aflakhi ke Ketua Umum PB PII Muhammad Ridho



Pekalongan- Ketua Umum perhimpunan Keluarga Besar PII, Soetrisno Bachir melaunching Radio Online Pelajar yang didirikan oleh Pengurus wilayah pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa tengah sabtu (05/05) di Aula Sekretariat Pengurus Daerah PII Kota Pekalongan.
 Launching ditandai dengan penandatanganan Piagam Launching oleh Soetrisno Bachir Selaku Ketua Alumni PII, Ketua Umum Pengurus Wilayah PII Jawa Tengah Aji Aflakhi dan kepala Radio Online Pelajar Muhammad Irsyam Faiz. Dalam launching tersebut juga diserahkan tanda Jadi kepada ketua Umum PB PII Muhammad Ridho.
“Aktivis PII harus bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan dakwah pelajar” ujar Sutrisno Bachir.
Radio Online pelajar ini adalah media komunikasi dan informasi bagi para pelajar di indonesia bahkan dunia, yang bisa diakses melalui internet di alamat www.radiopelajar.com  . “ini adalah bentuk layanan kami terhadap kaum pelajar yang saat ini membutuhkan informasi yang sehat dan bermanfaat terkait dunia kepelajaran melalui radio online” kata ketua Umum PW PII Jateng Aji Aflakhi.

Soetrisno Bachir: Alumni PII Harus Menjadi Lokomotif Perubahan



Pekalongan- Alumni pelajar Islam Indoneesia (PII) Seharusnya menjadi lokomotif perubahan yaitu dengan membangun peradaban baru di indonesia yakni peradaban islam, kata ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (P-KB PII) soetrisno Bachir dalam pembukaan Muswil P-KB PII Jawa Tengah sabtu (05/05) di gedung Amarta Pekalongan.
 Beliau juga menambahkan, dalam membangun peradaban islam ada 5 Aspek yang harus diperhatikan oleh segenap alumni PII yakni nilai-nilai keislaman, entrepreneurship (berwirausaha), Profesional, Penguasaan teknologi, dan optimisme. “organisasi Alumni PII itu seharusnya tidak menjadi organisasi kangen-kangenan saja, tetapi juga menjadi organisasi Gerakan dalam membangun peradaban islam diindonesia, yaitu dengan selalu menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari, jiwa wirausaha, menjadi profesional, menguasai teknologi dan selalu menatap kedepan” paparnya. “sekarang zaman sudah berubah, musuh kita sekarang bukan lagi gerakan-gerakan komunisme, musuh kita sekarang adalah ruang publik yang tidak islami, yang semua itu adalah skenario Yahudi”tambahnya.
Masih menurut SB, selain membangun peradaban islam, alumni PII juga membantu membangkitkan PII-nya yaitu dengan selalu berkomunikasi dengan Aktivis PII dan saling bertukar pikiran. “ saat ini Pengurus Besar PII bersama  pengurus Pusat P-KB PII sedang berusaha mencari format baru  Pelatihan PII agar bisa dilaksanakan bukan hanya pada saat liburan saja”kata pria yang biasa disapa mas Tris oleh rekan-rekannya.
Dalam kesempatan itu hadir pula Wali dan Wakil Wali kota Pekalongan serta anggota DPR RI seperti Hakan Naja, Zubaer syafawi, dan sebagainya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More