December 27, 2010

Memoar 11 tahun silam


Semarang, 19 Desember 2010

Berbincang dengan seorang kawan lama lewat telpon, ah membuat memori ingatanku melayang ke peristiwa sebelas tahun silam...saat itu saya masih berada di bangku SD kelas 4..ada teman kelasku namanya ali lebih lengkap namanya ali sobarudin (gemiyen polar polor..sampai sekarangpun masih polarpolor...) dulu dia biasa dipanggil ali dan sampai sekarang pun masih dipanggil ali bukan sobar bukan udin apalagi handoko ah jelas tidak nyambung. wajahnya yang sangar penuh gairah seperti ingin memangsa siapapun yang mengusiknya, menambah kesan bahwa dia adalah seorang residivis kelas kakap yang sering keluar masuk kantor gara2 nakal karo kancane, tetapi dia masih memiliki hati yang murni dan otak yang sedikit cerdas, terbukti
dia beberapa kali masuk di bursa 10 besar setiap kali nampa rapot.
Kembali saya masih ingat dalam memori yang tiba2 meloncat jauh ke sebuah nama yang saat itu saya kenal bernama anto, sampai sekarangpun namanya tetep anto, anak semata wayang dari mandamad itu telah mendaedikasikan dirinya sebagai orang yang ”wanian” namun hanya kepada orang2 tertentu saja..seperti ali diapun terkenal sedikit suka jahil kepada orang yang berada dibawah level kekuatan politik berkuasa ala anak2 SD pada masa itu namun sedikit banyak perbedaan dengan ali, anto memiliki wajah yang imut seperti perempuan dengan gelang besi tolak bala yang khas ditangannya – kanan atau kiri saya lupa –
Saat itu dalam sebuah pagi seperti biasa kami maasuk kelas jam tujuh, saat itu seperti biasa juga Bu mas’adah (wali kelas kami) memberikan pelajaran. Namun kawan ada yang tak biasa dalam pagi itu, ketika wali kelas kami sedang keluar meninggalkan kami yang sedang mencatat sebuah tulisan, tiba-tiba terjadi pertengkaran sengit antara ali dan anto, entah dimulai darimana tiba2 keduanya saling cekcok takjelas membuat seisi kelas menjadi ricuh dan tak terkendali, pertengkaranpun berlanjut bukan sekedar adu mulut dari dua makhluk itu, anto berusaha menyerang dengan melayangkan pukulan khasnya ke arah muka ali yang sangar itu, namun ali dengan sigap mengeluarkan senjata khasnya yakni ”Pulpen”, akhirnya pucuk pulpen itu ia tancapkan ke kepala anto, anak2 yang saat itu berusaha melerai mereka berdua pun kewalahan, pertumpahan darahpun tak terelakkan. Tetapi dengan sigapnya anak2 termasuk aku berhasil melrai mereka berdua. Kepala anto yang sedikit poal itu mengeluarkan darah, anehnya anto yang saat itu seharusnya menjadi korban justru tidak menangis sedikitpun, namun justru ali yang tidak terluka sedikitpun menangis berkoar-koar tak terkendalikan. ketika bu mas’adah masuk dan terheran2 dengan kegaduhan yang ada dikelasnya, dilihatnya kepala anto yang penuh darah dan ali yang menangis tersedu2 membuatnya memberanikan bertanya kepada anak2 perihal apa yang sebenarnya terjadi tentunya dengan nada yang agak jengkel. Anak2 semuanya diam membisu. Tanpa pikir panjang sang buguru pun menggelandang mereka berdua ke kantor guru untuk segera diadili.
Kejadian itu membuat saya ingin sekali menemui mereka berdua yang saat ini mungkin sudah lupa dengan peristiwa yang melibatkan mereka berdua.
Ali apa kabar ente? aku dengar sekarang kau sudah menjadi owner sebuah perusahaan dilinggapura(PT.Motul)...
Anto apa kabar juga ente? aku dengar sekarang ente sudh jadi petinggi di sebuah perusahaan kofeksi di jakarta...
n apa kabar juga teman2 SD q...aku dengar kalian sudah menjelajahi samudra dan pulau2 dinegeri ini....

May 4, 2010

mahasiswa: antara akademik dan organisasi

Berbicara masalah mahasiswa memang tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa kita yang penuh dengan gejolak social politik. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa pun seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan pergerakan mahasiswa diawal abad 19 sekitar tahun 1908-an. Budi Utomo yang pada saat itu menjadi satu-satunya organisasi pergerakan dan merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki
struktur pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, 20 mei 1908 oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya . sampai kemudian mencapai puncak gejolak reformasi pada tahun 1998 mahasiswa berusaha menggulingkan soeharto dari jabatannya sebagai presiden dengan menduduki gedung MPR-RI. Dan masih banyak lagi peran mahasiswa yang berdampak perubahan yang signifikan bagi bangsa ini. Dalam melakukan peran mahasiswa sebagai agen of change mereka diwadahi oleh pergerakan-pergerakan yang disebut dengan gerakan mahasiswa yaitu kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.
Terlepas dari semua itu, Kalau kita melihat pengertian mahasiswa itu sendiri secra leterlek adalah orang yang sedang menjalani pendidikan disebuah pergurun tinggi, mahasiswa dalam melakukan pengembaraan intelektualnya tentu tidak terlepas dari prestasi akademik yang menuntut mereka untuk mendapatkan IPK tinggi, dan untuk mendapatkan itu semua tentu perlu usaha diantaranya dengan belajar, dimana peran ini berorientasi pada perkembangan akademik pribadi mereka sendiri.
Memang masih banyak jenis mahasiswa kalau kita lihat dari berbagai sisi. Tapi disini kita
bahas dua saja, yaitu mahasiswa denga type aktif di orgasisasi dan mahasiswa yang hanya fokus di akademik saja..
Dari wacana diatas kita akan menemukan dua peran mahasiswa yaitu aktif yaitu mahasiswa yang senang dengan pergerakan dengan mengikuti berbagai organisasi dan mahasiswa yang selalu fokus pada akademik dan tidak ingin 1 mata kuliahpun terlewati.
Seperti yang dikatakan oleh Nasrulloh Algivari beliau adah ketua umum Pengurus Besar Peajar Islam Indonesia PB PII 2008-2010 mengatakan, Kedua type mahasiswa ini sebenarnya bisa bersinergi yaitu dengan mengatur waktu untuk urusan akademik dan organisasinya karena sejatinya juga keduanya saling mendukung untuk mendukung masadepan mahasiswa itu sendiri. “ Keduanya sbnrnya bisa sinergi... Jadi tidak merugikan bila ia aktiv diorganisasi & boleh jadi sukses juga studynya, banyak jg buktinya, antum kenal anas ubaningrum ia mantan ketua umum PB HMI, atau sofyan djalil mantan mentri BUMN, ia lulusan UI & pernah kuliah di USA tapi ia juga mantan ketua PB PII”Ujarnya. Dan ketika ditanya bagaimana jika berjalan sendiri-sendiri misalnya yang fokus organisasi, ia tetep fokus organisasi sehingga nilai akademiknya turun atau sebaliknya. Beliau menjawab “Itu ga bener biasanya aktivis ia pandai ngatur waktu, study & aktivitas. itu hya permasalahan bagi waktu saja”.
Antara akademik dan Organisassi Mahasiswa, keduanya sama-sama berguna bagi tiap mahasiswa karena keduanya mempunyai tujuan yang positif bagi mahasiswa. IPK Tinggi dan Organisasi salin berhubungan erat dalam menempuh kesuksesan seorang mahasiswa. IPK Tinggi sangat berguna jika mahasiswa ingin melamar pekerjaan sesuai bidangnya, kemungkinan besar mereka akan diterima disetiap pekerjaan yang diminati.
Organisasi Kemahasiswaaan juga sama pentingnya dengan IPK tinggi. Dilihat dari
fungsinya bahwa organisasi ini merupakan bentuk manifestasi penyiapan diri mahasiswa untuk menjadi Agent Of Change setelah menyelesaikan studi hingga kembali ke masyarakat.
Oleh karena itu kepada mahasiswa, ayo tingkatkan prestasi dan berorganisasilah…untuk menuju sukses dan perubahan bangsa kita. Seperti para pendahulu kita. (faiz)

April 28, 2010

Wanita itu? Luar Biasa


Malam itu saya pulang dengan angkutan kota, kebetulan saat itu saya satu-satunya penumpang laki-laki, yang lainnya perempuan, saya tersentak kaget ketika ada seorang ibu-ibu – kira-kira berumur 50 tahunan – yang tiba-tiba mengulurkan tangannya dan meminta saya untuk membayar ongkos angkot kepadanya, dan sayapun tertegun sekaligus heran ketika mengetahui bahwa ibu itu adalah kernetnya. Sungguh luar biasa, seorang ibu-ibu, malam hari, dijalanan mencari nafkah, dan dengan lincah dan tak kalah piawainya dengan kebanyakan kernet laki-laki lainnya, seorang ibu tadi mencari penumpang, berteriak-teriak mengatakan tempat mana saja yang akan dituju dengan tujuan memberitahukan kepada calon penumpang agar
mau naik angkot tersebut. Saya melihat raut mukanya yang penuh dengan keterpaksaan namun berusaha untuk tegar. Sebuah fenomena yang ganjal ketika kita melihat sesuatu yang baru yang baru kita lihat, dan aksi ibu itu adalah termasuk kategori itu.

Kita semua tahu bahwa wanita adalah diciptakan untuk menjadi perhiasan didunia, yang terbuat dari tulang rusuk nabi adam. Dan masih banyak lagi definisi tentang wanita.

Kita juga semua tahu tentang cerita pejuang wanita kita ada cut nyak dien dari aceh, RA kartini yang memperjuangkan pendidikan bagi wanita yang saat itu wanita hanya diprioritaskan untuk hidup di dapur, sumur dan kasur. Dan dibelahan bimui nusantara sana disebuah pulau kecil yang bernama belitong ada wanita yang bernama ibu muslimah yang memperjuangkan pendidikan untuk anak-anak kampung yang tidak mampu yang kemudian kisahnya di dimuat dalam novel karya andrea hirata yang kebetulan salah satu muridnya. Dan masih banyak lagi kisah-kisah wanita lurbiasa yang bisa dijadikan contoh.

Wanita jika diibaratkan tangan kanannya digunakan untuk membelai dan mengasuh putraputrinya, tapi lihat kawan wanita masih mempunyai satu tangan lagi yaitu tangan kiri yang berfungsi untuk mengguncang dunia. Lihatlah Presiden kita, para ilmuan, para pejuang agama dan bangsa kita, dan raja mereka lahir dari seorang yang bernama wanita, bahkan rosululloh Muhammad Orang nomor satu didunia sepanjang masa pun berasal dari rahim lembut seorang wanita.

Dan sekarang kita coba tengok ibu kita yang selama 9 bulan mengandung, dengan susah payah melahirkan dan merawat serta menyusui, kemudian merawat kita hingga kita dewasa, sampai ibu kita tak sungkan untuk selalu mengingatkan kita untuk sholat, makan dan sebagainya,bukankah ibu itu wanita?

Sekarang kita lupakan tentang kisah wanita-wanita yang luar biasa itu, kita tengok ramaja putri kita yang kebanyakan hanya tau make up, model pakaian, belanja, jalan-jalan dan lain-lain. Budaya pop dan hedonistic telah merubah watak dan sikap muslimah muda yang kemudian secara otomatis merubah kebiasaan muslimah untuk melakukan sesuatu yang hanya menyenangkan dirinya sendiri. Tidak berusaha untuk menjadikan apa yang ada disekelilingnya itu lebih baik.
Seperti ibu-ibu yang berusaha mencari nafkah, berjuang untuk keluarganya dengan menjadi kernet angkot. Ekonomi telah memaksanya untuk turun ke jalan dan mencari penumpang. Dan ibu itu berjuang untuk menghidupi keluarganya.

Wanita itu? luar biasa, luar biasa ketika ia selalu berjuang untuk mempertahankan kehormatannya..
Wanita itu? luar biasa, luar biasa ketika ia selalu berjuang untuk mempertahankan agamanya..
Wanita itu? luar biasa, luar biasa ketika ia berjuang untuk mempertahankan akhlaknya

April 13, 2010

Resensi Iklan dan Politik


Judul buku : IKLAN Dan POLITIK Menjaring suara dalam Pemilu
Penulis : Budi setiyono
Penerbit : Galang press
Cetakan : Pertama 2008
Tebal : xvii + 390 halaman

Pemilihan umum tahun 2004 telah menorehkan sejarah baru bagi dunia politik Indonesia. Dimana masyarakat baru pertama kali memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Partai-partai baik yang baru muncul maupun yang sudah lama bertengger di kancah poliik bangsa kita berusaha merebut hati rakyat agar mendapat simpati untuk kemudian memperoleh kemenangan. Buku Iklan dan politik mengurai bagaimana politik bergerak untuk memperoleh dukungan dengan menggunakan media yakni iklan sebagai


jurus yang paling ampuh untuk mensosialisasikan partainya.
Berbeda pada Pemilu tahun 1999, pemilu 2004 lebih banyak partai –partai yang memanfaatkan media masa baik cetak maupun elektronik untuk mensosialisasikan baik partai, calon legislaif ataupun calon presiden dan program-programnya tentunya kepada masyarakat Indonesia demi mendapatkan simpatinya. Adalah iklan sebagai ruang publik yang strategis dan paling ampuh untuk menyukseskan itu semua. dalam buku ini diungkap dengan jelas bahwa penggunaan media massa sebagai alat untuk kampanye mengalami peningkatan yang signifikan kalau dalam buku ini menyebutnya sebagai kampanye gaya baru.
Buku ini juga mengurai bagaimana Komisi Pemilihan Umum (KPU) berusaha mengatur proses iklan. Bersama beberapa lembaga penyiaran, KPU telah memberlakukan peraturan kampanye yaitu dengan dikeluarkannya surat keputusan Bersama(SKB). SKB ini mengatur standar isi 4 pesan kampanye yaitu: Informasi, pendidikan, dan iklan. Peserta Pemilu hanya boleh membiayai siaran iklan , sementara untuk siaran kampanye lain tidak boleh ada kerjasama Blocking time atau blocking segment untuk menjaaga independensi lembaga penyiaran. Lembaga penyiaran juga dilarang menerima program sponsor ( sponsor program ) dalam format atau segment apapun sebagai siaran kampanye pemilu di media penyiaran. Pembatasan aturan iklan diatur dalam pasal 20. Batas mksimum pemasangan iklan ditelevisi untuk kampanye setiap peserta pemilu secara kumulatif adalah 10 ( sepuluh ) spot berdurasi paling lama 30 detik untuk setiap stasiun televise/hari/selama masa kampanye, sedangkan radio maksimum spot berdurasi paling lama 60 detik untuk setiap stasiun radio/setiap hari/selama kampanye. Selain itu lembaga penyiaran wajib menyediakan siaran gratis satu kali selama masa kampanye pemilu bagi partai politik berdurasi 5 menit. Lembaga penyiaran juga wajib menyiarkan iklan layanan masyarakat (ILM) non partisan sekali dalam sehari berdurasi 60 detik secara cuma-cuma. Untuk pengawasannya ada keputusan bersama panwaslu dengan KPI no. 04/PANWASLU/KS/III/2004 dan No.003/SK KPI/II/04 tentang penanganan Laporan pelanggaran siaran kampanye pemiludan kampanye peserta Pemilu pada lembaga penyiaran yang ditetapkan 9 maret 2004. Selain mekanisme pelanggaran, diatur pula pemberian sanksi baik administratif atau pidana. Namun bagaimanapun juga aturan tetap aturan yang memungkinkan adanya garis abu-abu yang kemudian dimanfaatkan oleh parpol dalam berkampanye.
Yang yang mengejutkan dari buku ini adalah tentang belanja iklan kampanye nasional yang mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil riset Nielsen Media research (NMR) Periode Maret 2004 menunjukkan total belanja iklan politik mencapai 166,9 milyar. Rinciannya, belanja iklan sosialisasi pemilu 54,3 milyar, partai politik 112,2 milyar dan kandidat politik Rp 455 juta. Untuk partai politik PDI-P tercatat paling banyak mengeluarkan dana kampanye periklanan yakni sebesar Rp 69,2 milyar, diikuti partai golkar sebesar Rp 56,7 Milyar, PAN sebesar Rp 16,9 milyar, PKB sebesar 15,7 milyar, PPP sebesar Rp 14,8 milyar, PKPB sebesar Rp 12,3 milyar, PKS sebesar Rp 10,5 milyar serta partai democrat sebesar Rp 9,5 milyar. Dan yang selebihnya adalah partai-partai baru. Angka-angka tersebut belum termasuk pembelian atribut (Kaos), bendera, topi, rompi dan sebagainya) serta pemberian uang untuk memobilisasi masa. Menurut ICW dan TI Indonesia komponen biaya untuk memobilisasi masa mencapai 40% dari total biaya kampanye luar ruang. ICW dan TI-Indonesia tidak menghitung biaya pemasangan iklan media luar ruangan yang padahal nilainya tak kalah besar.
Perhelatan politik pada masa pemilu 2004 berimbas juga kepada para pengusaha periklanan dan penyiaran. Hal ini pun tak lupa oleh budi setiyono untuk membahas dalam buku ini dengan gamblang, beberapa media masa pun digendeng untuk ikut mensosialisasikan Pemilu dan partai politik, salah satu contohnya adalah iklan di media masa khususnya televisi, masih dari data NMR dalam buku ini dicantumkan total belanja media untuk Pemilu 2004 periode maret -dalam hal ini iklan- sebesar 75,434 milyar lebih. Yang menduduki peringkat pertama adalah SCTV, stasiun televise ini memperoleh pemasukkan sebesar 10 milyar lebih, disusul RCTI, TVRI, Indosiar, metro TV dan beberapa stasiun televise lainnya.
Yang menambah daya tarik pembaca dalam menilai buku ini adalah ditambahnya visualisasi terkait strategi iklan yang dilakukan partai politik dan ajakan-ajakan parpol untuk menarik perhatian masyarakat dengan berbagai macam pendekatan, ada yang menampilkan tokoh-tokoh terkenal, aktualisasi program, janji-janji dan sebagainya. Seperti yang dicontohkan dalam buku ini adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan slogannya yang berbunyi Bersih dan Peduli selalu dalam penayangan Iklannya menampilkan kegiatan-kegiatan membantu korban bencana alam, atau Partai Karya Peduli Bangsa ( PKPB ) yang selalu menampilkan sosok Soeharto dengan kinerjanya karena sang ketua umum adalah putri dari soeharto. Yakni yang lebih kita kenal dengan mbak Tutut. Dan lain sebagainya.
Untuk pemilihan presiden biaya kampanye dari masing pasangan, pasangan Mega-Hasyim mengeluarkan dana paling banyak Rp 202 miliar, ddisusul SBY-JK menghabiskan 143,36 miliar. Kemudian yang jadi pertanyaan kenapa pada pilpres putaran pertama malah justru pasangan SBY-JK menduduki peringkat pertama yakni 33,37%, disusul pasangan Mega-Hasyim 26,61% . dalam buku ini menjelaskan bahwa persoalan yang mendasar ada pada iklan yang ditampilkan di televise, dimana iklan yang dibawakan pasangan mega-hasyim secara eksplisit dan dramatis malah mendimetralkan megawati ( symbol harapan) dan pemerintaha masa lalu ( symbol keterpurukan yang hal ini menyebabkan persepsi yang buruk pada masyarakat. Sedang pasangan SBY – JK menurut sugiarto,peneliti soegeng sarjadi syndicated. Menjelaskan, banyaknya iklan-SBY-JK di media masa yang bersifat homofili, baik iklan yang jujur tampil sebagai dirinya sendiri maupun iklan terselubung yang dibungkus format acara televise sangat efektif untuk menciptakan kebersamaan, seolah ada kesatuan antara kepribadian audience dan pasangan SBY-JK, tidak ada lagi perbedaan partai,aliran,suku bangsa, dan atribut-atribut kepribadiannya.
Selanjutnya kita dibawa pada ketentuan dimana pilpres 2004 dimenangkan oleh pasangan SBY-JK. Lagi-lagi banyak kalangan yang menganggap kemenangan ini adalah karena iklan. Termasuk joko santoso yang dalam buku ini ditulis bahwa jika sebagai pemimpin, harus membuat kebijakan, ia harus mampu mlakukan empaty bagaimana rakyat bisa menerima kebijakan itu. “Andai saja para pemimpin kita dibekali dengan ketajaman dan kepekaan orang iklan…,”begitulah pesan dari mas joko. Dengan kata lain iklan memberikan dampak yang besar bagi dunia politik Indonesia.
Dalam bagian akhir budi setiyono mengungkapkan bahwa “iklan politik masih belum berakhir dan akan terus berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Warga dibeberapa daerah akan menyaksikan pemilihan daerah secara langsung. Sebagian daerah sudah melakukannya, bisa dipastikan belanja iklan politik masih akan tetap mengucur meski dengan kuantias yang jauh lebih sedikit. Departemen dalam negeri sendiri sudah menganggarkan dana sekitar 800 milyar untuk keperluan itu. Penerima dana iklan politik itu tentunya sebagian besar adalah media dimasing-masing daerah. Perusahaan periklanan dan jasa kehumasan daerah mungkin bisa menikmati kue iklan politik juga, meski diperkirakan politik uang akan lebih dominan ketimbang pembentukkan citra iklan”. Tentu kita semua tau tentang apa yang terjadi pada pilkada-pilkada dibeberapa daerah dan pemilu 2009 kemarin penayangan iklan malah meningkat tajam, bisa dilihat salah satu contoh iklan politik yang ditayangkan Metro TV pada waktu-waktu pagi menjelang siang itu. Iklan SBY-Boediyono lebih mendominasi. Bahkan seperti sudah menjadi program acara. Dalam pilkada pun demikian khususnya dtitingkat provinsi penayangan iklan justru malah sampai pada ranah nasional dengan melalui stasiun televise nasional. Dan itu bukan persoalan benar atau salah tetapi lebih kepada meningkatnya pemanfaatan media sebagai alat untuk berkampanye khususnya media televise.
Membaca buku iklan dan politik seperti dibawa pada perhelatan politik dan iklan pada masa itu sehingga kemudian lahirlah persepsi bahwa masyarakat seperti dijadikan obyek bidik para elit politik untuk kepentingan mereka saja melalui iklan, iklan seperti menjadi senjata paling pamungkas untuk membodohi masyarakat agar mau memilih partai mereka. Dan yang sangat disayangkan sekali buku ini terbit setelah pemilu 2004 usai yang akhirnya buku ini hanya semacam catatan perjalanan atas apa yang telah terjadi pada pemilu 2004. Yang seharusnya ini menjadi catatan bagi mereka sebagai politisi untuk senantiasa memahami dan mengamalkan aturan-aturan yang telah disepakati.


April 11, 2010

Kumpulan SMS pembangun Jiwa


Semangat kawan...
barangkali itu adalah sebuah afirmasi pribadi untuk membuatku lebih semangat dikala lemah, terimakasih kepada kawan-kawan yang senantiasa mengingatkan q melalui sms,trimakasih juga untuk anda yang bersedia meluangkan waktunya untuk berkunjung di blog ini.
dibawah adalah kumpulan sms pembangun jiwa yang saya dapatkan dari teman, kakak, adik dan semua orang yang pernah sms ke nomor saya dan sengaja saya kumpulkan untuk disebarkan kepada kawan-kawan pembaca yang budiman.
semangat kawan...

- Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggungjawab atas kepeimpinannya( HR. Buhari dan muslim)
- Allahlah yang membuat kita mampu tersenyum walaupun dalam keadaan menangis, tetap bertahan ketika kita merasa hendak menyerah. Tempat berdoa ketika kita kehabisan kata-kata, tetap tegar walaupun hancur berkali-kali, tetap mengerti ketika tidak ada satupun yang member,segala sesuatu menjadi mungkin ketika Allah memampukan kita, ayooo semangat mewujudkan impian..
- Hanya pikiran yang senang memenjarakan diri. Yang menganggap segala sesuatu pantas dikeluhkan, terlalu banyak nikmat Allah yang lebih pantas disyukuri dari pada dikeluhkan. Allah senang kepada hambaNya yang bersukur.
- Satu-satunya manusia yang tidak pernah kehilangan
semangat dihati merekasepanjang hidupnya adalah orang-orang beriman karena sumber semangat mereka adalah keimanan kepada Allah SWT dan tujuan utama mereka adalah memperoleh keridhoan, rahmat Allah dan syurgaNya yang tinggi.
- Allah member kamu kelapangan agar kamu tidak selalu dalam kesempitan, Allah memberi kesempitan padamu agar kamu tidak hanyut diwaktu lapang. Allah melepaskan kamu dari keduanyaagar kamu tidak menggantungkan diri, kecuali kepada Allah semata ( ibnu atha’ilah)
- dan bahwasanya manusia memperoleh apa yang telah diusahakannya dan sesungguhnya usahanyakelak akan diperlihatkan kepadanya,kemudian akan diberikan balasan kepadanyadengan balasan yang sempurna (An-Najm:39)
- macam taghur yaitu iblis, orang yang menyeru manusia ibadah pada dirinya, orang yang mengaku tau hal ghoib, orang yang berhukum dengan selain hokum Allah (Ibn AlQayyim)
- jika mau menerima siang, kita juga harus menerima malam. jika kita siap menerima senang maka kita juga harus siap menerima susah. banyak yang siap kaya, tapi tidak siap miskin. banyak yang siap sukses, tapi tidak siap gagal, banyak yang sudah siap hidup tapi tidak siap mati. dibalik setiap kejadian. Allahlah yang mengatur. Maka, dekatilah Allah. agar kau siap untuk setiap keadaan.
- apabila mati seseorang manusia maka terputuslah amalnya kecuali tiga:shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yangmendoakannya (HR.Muslim)
- barang siapa yang lupa mengerjakan sholat atau tertidurdarinya, maka kafarat (penggantinya)Adalah hendaknya ia mengerjakannya ketikaia ingat(HR.Ahmad dan Muslim)
- empat binatang yang tidak sah dijadikan qurban: rusakmatanya,sakit,pincang,kurus tidak berlemak(HR.Ahmad)
- hal yang terpenting untuk mencapai kesuksesan adalah memulai pada saatitu dan dimanapun kita berada (Sofiyuni)
- hampir semua Orang menginginkan hasil yang luar biasa, tetapi mereka tidak pernah bersedia melakukan hal-hal yang luar biasa.
- empathal yang harus dicaman dalam kehidupan: berfikir jernih tanpa bergegas( bingung), mencintai setiap orang yang tulus,bertindak dalam segala hal dengan motif termulia, percaya kepada Allah tanpa ragu sedikitpun.
- berhentinya seseorang dari akifitas adalah kelalaian, kekosongan adalah sebuah kemalasan dan gundah dan hidup dalam kecemasan adalahmereka yang terlalu banyak waktu senggangnya.
- sesungguhnya Allah, malaikat, penduduk langit dan bumi dinggasemut yang ada dalam lobangnya akan bersolawat atas orang-orang yang mengajarkankebaikan kepada manusia(HR.Tarmidzi)
- orang menilai dari apa yang mereka sangka, bukan dari apa yang mereka ketahui. jika airmata adalah beban, maka senyum adalah penawarnya. kesabaran itu pahit. tapi buahnya sangat manis. percayalah….
- tiap umatku akan masuk surge kecuali yang enggan. dikatakan:siapa yang enggan wahai rosulullah?barang siapa taat kepadaku ia masuk surga. barang siapa yang bermaksiat kepadaku maka itula yang enggan(HR.Bukhari)
- Apa yang kamu peroleh adalah dari Allah. dan apa saja bencana yang menimpamu.maka dai kesalahan dirimu sendiri( QS.Annisa:79)
- kebaikan itu bagusnya Akhlaq, dan dosa dalah apa-apayang kau resahkan dalam hatimu dank au malu bila manusia mengetahuinya (HR.Muslim)
- kita ibarat dua sahabat yang menyesal karna berjumpa sebentarhingga dikatakan tak mungkin aku pernah berpisah. hidup dalam kebaikan dan kitapun menerimanya. kematian telah menjemput rombongan kisra beserta pengikutnya. tatkala berpisah, serasa berpisah dengan seseorang raja yang sudah lam bersama, seperti tak pernah kita bermalam walau semalam.
- tidaklah seseorang menyuruah berdiri orang lainnya dalam sebuah majlis, kemudian duduk mengantikannya. akan tetapi katakan lapangkan dan luaskan( mutafaq alaih)
- …dan berbuat baiklah kepada kedua ibu-bapak,karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang muslim, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh..(QS. An-Nisa:36)
- hendaklah yang muda mengucapkan salam atas yang lebih tua, yang berjalan kepada yang sedang duduk. dan yang sedikit kepada yang banyak.(HR, BuKhari)
- boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia buruk bagimu.Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui(Al-Baqarah:216)



March 3, 2010

Fenomena Ilmu Pengetahuan di era komunikasi global


“Jangan merasa lelah kawan teruslah berfikir, paksalah otak kita untuk berfikir,,tinggalkan kebiasaanmu yang selalu gampang menyerah,,itu hanya akan buang – buang waktu saja. Kurangi chatting, facebook, dan hal-hal yang membuat waktumu tidak menjadi produktif”.
Barangkali itulah perkataan salah seorang teman yang membuat diri ini merasa terinjeksi untuk kemudian merenungi perkataan tadi. Betapa banyak waktu yang terbuang selama ini. setidaknya itu adalah yang saya alami saat ini ketika hidup sebagai mahasiswa dan dituntut untuk kreatif dan berilmu, mungkin saya adalah salah satu dari ratusan mahasiswa yang terbawa oleh kemajuan teknologi, terlena oleh mudahnya berkomunikasi dengan teman-teman didunia maya, yang sebetulnya itu

hanya membuang-buang waktu saja. Chating dan facebook contohnya.
Kemajuan teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi teknologi akan memberikan kemaslahatan bagi umat manusia ketika teknologi itu digunakan sesuai dengan fungsinya, dunia internet telah menyihir dunia yang begitu luas menjadi seperangkat alat yang bernama computer, yang dimana kita bisa memberi dan menerima infomasi ke dan dari seluruh dunia hanya dengan duduk didepan computer dengan biaya yang terjangkau. Disisi lain pula teknologi akan menjadi boomerang bagi manusia di dunia ketika digunakan tidak sesuai fungsinya, dengan kemudahan-kemudahan yang ada. Banyak orang – orang yang kemudian menyalahgunakan teknologi tersebut dengan memberikan/menyebarkan informasi-informasi yang merusak. Seperti gambar, tulisan, video porno atau propaganda yang menyudutkan pihak tertentu. Atau yang lainnya. Dan bukan hanya diinternet saja tetapi di media komunikasi lain seperti televise, radio, Koran dan sebagainya.
Inilah yang terjadi dimasyarakat kita pada saat ini. Penggunaan media komunikasi secara global yang menyebabkan seperti ada pergeseran nilai dimasyarakat, khususnya dalam konteks ilmu pengetahuan dan budaya. Dimana ilmu pengetahuan yang dulu kebanyakan diperoleh secara empiris, yang membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga tidak mengurangi kualitas pengetahuan itu sendiri. dan kalau kita melihat realita yang ada sekarang adalah bahwa pengetahuan dapat diperoleh dengan sangat mudah. Dari segi budaya juga mengalami hal yang demikian, orang jawa misalkan mereka sangat menjaga sekali aktifitas dalam berkomunikasi khususnya dengan orang yang derajatnya lebih tinggi, tetapi dengan adanya fasilitas internet maka mereka akan lebih terbuka dengan siapa saja.
Pergeseran nilai dalam konteks ilmu pengetahuan ini yang kemudian muncul dengan apa yang disebut budaya populer dimana didalamnya mengandung nilai yang dianggap bisa didapatkan secara instan.
Fenomena yang telah dijelaskan tadi telah merubah perilaku masyarakat yang yang tadinya hegemoni atau menyatu menjadi masyarakat yang bisa dibilang individual. Sebuah contoh sekarang banyak fasilitas khususnya di kampus yakni cara belajar diluar kelas yaitu dengan cara online dimana mahasiswa dan dosen belajar bersama-sama berada dalam space/ruang yang berbeda. Artinya system belajar yang tadinya dilakukan dalam ruang kelas maka ini bisa dilakukan diluar kelas, dimanapun, kapanpun, selagi masih didukung perangkat-perangkat yang ada. Mahasiswa tidak perlu repot-repot lagi dating ke kampus berangkat dari rumah dan lain sebagainya. Dan ini hanya sebuah contoh kecil yang masih banyak contoh lain. Melihat fenomena ini maka munculah pertanyaan: “apakah ini kemajuan atau kemunduran??” mengingat dengan adanya teknologi seperti ini maka orang akan lebih individualis, tetapi di sisi lain hal ini memberi kemudahan. Itu bila kita lihat dari contoh teknologi informasi.
Media masa baik cetak maupun elektronik sebagai lembaga yang berpengaruh besar saat ini merupakan kekuatan yang besar untuk mengendalikan opini public dimana masyarakat lebih nurut dengan apa yang disampaikan oleh media dibanding yang lainnya. Dan disinilah sebetulnya ruang dimana ilmu pengetahuan dan budaya populer dapat bermain.
Ada data yang menarik untuk kita ketahui bersama, bahwa jumlah penerbit cetak pada tahun 2006 mencapai 899 buah(SPS,2007). Perkiraan sirkulasi pers tahun 2006 untuk surat kabar harian adalah 6.058.486 eksemplar, majalah 5.525.857 eksemplar, surat kabar mingguan adalah 1.081.953 eksemplar, tabloid 4.732.055 eksemplar, bulletin 7.809 eksemplar. jumlah totalnya mencapai 17.406.160. daerah peredaran pers hingga tahun 2006 masih didominasi Jakarta yaitu ( 71%=12.520.778 eksemplar), kemudian luar Jakarta (29 %=4.885.382 eksemplar).
Sementara itu jumlah stasiun TV nasional terdiri dari televise republic Inddonesia ( TVRI ) 23 stasiun didaerah dan dipusat ditambah dengan10 stasiun televise swasta/komersial. Disamping televise yang berskala internasional, tumbuh pula stasiun televise local yang mencapai lebih dari 30 stasiun baik dikelola oleh pihak swasta maupun oleh unsur pemda. Semua televise ini mengcover sekitar 67,2 persen dari total populasi sekitar 219.898.300 penduduk Indonesia. Sedangkan stasiun radio yang beroperasi mencapai 1.013 buah temasuk 57 stasiun RRI daerah dan satu stasiun nasional dengan jangkauan akses penduduk mencapai 214,5 juta jiwa. Selain media cetak dan elektronik, ada juga media baru yaitu internet dan telepon seluler yang presentetasinya sebagai media komunikasi semakin hari semakin meluas.
Dari data diatas sudah jelas bahwa merebaknya media komunikasi sangat berpeluang untuk kemajuan ilmu pengetahuan dalam konteks penyebarannya atau mungkin dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja mengeksploitasi media untuk penyebaran virus yang dapat merusak umat manusia dalam berpola piker, perilaku dan lain sebagainya.
Oleh :
M.irsyam Faiz


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More