SEMARANG, Fakultas Hukum Unnes menggelar dialog politik bersama Wakil Gubernur Rustriningsih MSi. Dialog mengambil tema "Politik Kita antara Etika dan Dusta" di kampus Sekaran Gunung Pati, Semarang, Selasa (21/5).
Dialog tersebut dihadiri sekitar 300 mahasiswa Unnes. Ketua Pantia Mirza Muhammad mengatakan, tujuan tersebut adalah menambah wawasan etika politik dan kondisi politik di Indonesia. "Kita ingin memberikan wawasan kepada mahasiswa Unnes terkait penerapan politik dan demokrasi di indonesia yang langsung, bebas, jujur, dan adil," katanya.
Rektor Unnes Dr Agus Wahyudi MSi mengaku beruntung karena bisa mengkaji politik bersama Rustriningsih yang merupakan negarawan. "Karena kebetulan di Unnes juga ada prodi Ilmu Politik, di samping juga ada program Ilmu Hukum," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rustriningsih menyampaikan pemikiran kritis mendasar tentang ajaran dan pandangan tentang moral dalam berpolitik.
"Saat ini menjadi tantangan sendiri bagi bangsa Indonesia. Krisis yang terjadi terkait etika dan moral sangat tidak diperhatikan, akibatnya terjadi anarkisme politik, Pancasila semakin pudar, pelanggaran politik, dan kebijakan politik yang memihak," katanya.
Rustri juga menjelaskan, politik merupakan semua hal yang berkaitan dengan negara kekuasaan kebijakan untuk masyarakat.
Mantan bupati Kebumen tersebut menambahkan, mahasiswa punya peran penting dalam membangun politik yang baik di Indonesia.
"Mahasiswa bisa mengambil peran untuk bisa membangun nasionalisme yang mendidik dan menjadi pelopor untuk penegakan hukum di Indonesia; serta menjadi pelopor untuk mengembalikan kepercayaan publik terkait dengan politik," jelasnya.
Terakhir Rustri menceritakan pengalaman pilitiknya yang sejak tahun 1986 sudah aktif di PDIP dan menjadi wakil sekretaris DPC Kebumen, hingga sekarang menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Dialog tersebut dihadiri sekitar 300 mahasiswa Unnes. Ketua Pantia Mirza Muhammad mengatakan, tujuan tersebut adalah menambah wawasan etika politik dan kondisi politik di Indonesia. "Kita ingin memberikan wawasan kepada mahasiswa Unnes terkait penerapan politik dan demokrasi di indonesia yang langsung, bebas, jujur, dan adil," katanya.
Rektor Unnes Dr Agus Wahyudi MSi mengaku beruntung karena bisa mengkaji politik bersama Rustriningsih yang merupakan negarawan. "Karena kebetulan di Unnes juga ada prodi Ilmu Politik, di samping juga ada program Ilmu Hukum," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rustriningsih menyampaikan pemikiran kritis mendasar tentang ajaran dan pandangan tentang moral dalam berpolitik.
"Saat ini menjadi tantangan sendiri bagi bangsa Indonesia. Krisis yang terjadi terkait etika dan moral sangat tidak diperhatikan, akibatnya terjadi anarkisme politik, Pancasila semakin pudar, pelanggaran politik, dan kebijakan politik yang memihak," katanya.
Rustri juga menjelaskan, politik merupakan semua hal yang berkaitan dengan negara kekuasaan kebijakan untuk masyarakat.
Mantan bupati Kebumen tersebut menambahkan, mahasiswa punya peran penting dalam membangun politik yang baik di Indonesia.
"Mahasiswa bisa mengambil peran untuk bisa membangun nasionalisme yang mendidik dan menjadi pelopor untuk penegakan hukum di Indonesia; serta menjadi pelopor untuk mengembalikan kepercayaan publik terkait dengan politik," jelasnya.
Terakhir Rustri menceritakan pengalaman pilitiknya yang sejak tahun 1986 sudah aktif di PDIP dan menjadi wakil sekretaris DPC Kebumen, hingga sekarang menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah.
0 komentar:
Post a Comment
Komenter Anda