November 13, 2013

Foto-foto di Puncak Gunung Ungaran Kab Semarang

Ini adalah foto foto kenangan sewaktu mendaki Gunung Ungaran, bersama 5 orang teman dari Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah dan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Pekalongan. kami berlima mulai start mendaki dari Pos 1 dari pukul19.00 teng..kemudian berhenti untuk istirahat nge-Camp (dan saat itu juga cuaca hujan) di Pos 2 Pukul 21.00, kemudian sampai pikul 02.30 berangkat lagi dan sampai puncak pukul 04.00 WIB..Alhamdulillah..ini adalah pengalaman pertama kali mendaku gunung..tak lupa kami mengabadikan momen yang berharga ini dengan sedemikian rupa untuk kenangan dimasa yang akan datang..buat anda yang hendak mendaki Gunung ini mari luruskan niat, siapkan segala sesuatunya..gunung ini cocok bagi pendaki pemula..selamat menempuh perjalanan..semoga bermanfaat.. 









November 5, 2013

Siswa SMK Ubah Limbah Plastik Jadi BBM


Limbah sampah plastik biasanya serng diabaikan dan hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibakar, tetapi ditangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Klaten, sampah plastik yang tidak berguna bisa disulap menjadi bahan bakar minyak.

Adalah Sidik Nur Hidayat, siswa kelas XI SMK Negeri 2 Klaten itu membuat alat yang berfungsi untuk pengolahan limbah plastik menjadi minyak dengan destilasi sistem batch.

Dia mengatakan, inspirasi pembuatan alat itu karena melihat  sampah an-organik atau sampah yang tidak bisa diuraikan kembali. Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global “begitu  banyaknya sampah membuat orang-orang tidak mengetahui bagaimana cara untuk menanggulanginya,” katanya kepada suaramerdeka.com Kamis (31/10)

Dikatakan, plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,ringan,dan stabil. Namun plastic yang beredar disini merupan polimer plastic yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam.

Oleh karena itu bersama tiga temannya yakni Ridhi Syam, Muhammad Handoko dan Yhoga Prakoso berinisiatif membuat sebuah alat untuk pengolahan limbah plastik yang bisa dijadikan bahan bakar minyak denan proses penyulingan. Alat tersebut dipamerkan di gelaran Ekspo Produk SMK Sejawa Tengah di PRPP Semarang yang dilaksanakan Rabu (30/10) kemarin hingga Jum’at (1/11).

Untuk pembuatan alat ini pun tidak mengeluarkan biaya yang mahal, karena  alat tersebut terbuat dari barang-barang bekas seperti tabung gas bekas, knalpot bekas, pipa-pipa kursi bekas, dan dandang. Kemudian barang bekas tersebut dirangkai sedemikian rupa dengan cara pengelasan.

Meski masih kurang dari sisi ekonomis, tetapi jika kita pandang dari segi pemberdayaan dan pemanfaatan lingkungan alat ini dapat menjadi solusi untuk menanggulangi penumpukan sampah terutama plastik.

“Alat  penyulingan ini juga pernah dilombakan dan meraih juara satu dalam ajang kreasi dan inovasi yang digelar oleh Bappeda Klaten beberapa waktu lalu,” pungkasnya.

Foto Wisuda Ke 66 Unissula


Unissula kembali menggelar rapat senat terbuka dengan acara wisuda ke-66 pada sabtu dan minggu (19-20/10). Bertempat di aula lantai tiga fakultas kedokteran ini Unissula mengukuhkan sebanyak 834 orang lulusan, yang terdiri dari 170 orang lulusan Diploma (D3), 523 orang lulusan Sarjana (S1), 139 orang lulusan Magister (S2). Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai keynote speaker, Drs Muhaimin Iskandar M.Si (Menakertrans RI) dengan memberikan orasi ilmiah yang bertemakan “Meningkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia Menuju Asean Community 2015”.






October 31, 2013

Lulusan SMK Jateng Jadi Primadona di Jabodetabek



Lulusan Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) yang berasal dari Jawa Tengah menjadi primadona bagi perusahaan yang ada di Jabodetabek. Lulusan SMK Jateng dianggap memiliki keuletan, rajin dan disiplin yang tinggi. Hal itu diungkapkan ketua Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Jawa Tengah Solihin S Pd disela-sela Job Fair SMK di PRPP Semarang Kamis (31/10).
“Jateng itu bisa dibilang mahkotanya perusahaan di Jabodetabek, faktornya karena ulet dan rajin dan disiplin, perusahaan disana puas dengan kinerja anak Jateng,” ungkapnya.
Dia mencontohkan misalnya saja beberapa waktu lalu perusahaan astra membuka program magang untuk siswa SMK, akan tetapi yang diambil  sebagai pilot project dari Jawa Tengah “Ada 60 siswa dari Jateng dijadikan pilot project,” katanya kepada suaramerdeka.com.
Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan jabodetabek sering kali mengadakan rekruitment karyawan di Jawa Tengah “Kalau permintaan dari perusahaan memang banyak sekali, makanya mereka sering mengadakan rekruitmen di Jawa Tengah” kata pria yang juga kepala Sekolah SMK YPT Kota Tegal tersebut.
Dikatakan, dalam Job Fair yang digelar selama dua hari dari tanggal 30-31 Oktober 2013 saja ada sebanyak 6165 lowongan dari 52 perusahaan dari berbagai bidang keahlian yang ada di SMK seperti bidang teknologi industri, bisnis menejemen, kesehatan dan lainnya. “Ada sekitar 4500 Pelamar, ada yang hanya pengumpulan berkas, ada yang langsung seleksi bahkan ada yang langsung diterima”katanya.
Untuk tahun 2013 ini, lanjut dia, sebanyak 82% lulusan SMK di Jawa Tengah sudah terserap sebagai tenaga kerja di beberapa perusahaan. Data tersebut berdasarkan laporan dari sekitar 1336 BKK yang ada di SMK se Jawa Tengah baik negeri maupun swasta melalui program penelusuran tamatan.

July 5, 2013

KPI Diminta Buat Contoh Tayangan TV Ramadan yang Baik


Himbauan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah kepada lembaga penyiaran publik yang mengudara di wilayah jawa tengah baik radio maupun televisi agar tayangan maupun siarannya bisa menjaga kekhusukan, tidak merusak kesucian bulan Ramadan 1434 H sebaiknya diikuti dengan memberikan contoh tayangan Ramadhan yang baik.

Pengamat media masa Mubarok S Sos M Si mengatakan, Himbauan yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebaiknya diikuti solusi konkret dengan memberikan contoh tayangan yang baik. Beragam tayangan televisi selama Ramadhan seperti komedi atau lelucon menjelang buka puasa dan menjelang sahur yang dinilai penuh cemooh, makian, omongan kasar, dan adegan-adegan tidak layak semestinya diberi teguran dan dihentikan.

“KPI semestinya memberi contoh tayangan Ramadhan yang baik bukan sekedar menghimbau saja,” katanya kepada suaramerdeka.com Kamis (4/7).

Menurutnya, seharusnya KPI jauh jauh hari bisa membuat contoh tayangan yang baik agar sesuai dengan standar baku dan etika menurut KPI, hal itu bisa dilakukan dengan menggandeng lembaga terkait seperti majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Kementrian Agama..
 
“KPI mestinya berpacu membuat contoh tayangan ramadhan yang lebih bagus dan marketeble yang kemudian ditawarkan ke media televisi, hal ini akan lebih baik untuk melengkapi himbauan yang diberikan ke media” terang Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula tersebut.
 
Meski begitu Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menghabiskan waktu di depan televisi selama bulan Ramadan. Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kekhusyukan dibulan penuh berkah tersebut.
 
“Banyak kegiatan yang positif dan lebih bermanfat yang bisa dilakukan masyarakat dibulan Ramadan. Sayang kalau waktu di bulan Ramadhan hanya dihabiskan dengan menonton televisi. Untuk lebih menarik minat masyarakat beragam acara seperti pengajian bisa dikemas lebih menarik untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan. Selain itu keluarga juga harus berperan aktif membuat kegiatan positif agar anggota keluarga tidak menghabiskan waktu dengan tontonan yang tidak bermanfaat selama ramadhan” tandasnya. 
 

Penting, Komunikasi Intens dalam Rumah Tangga



Komunikasi yang kurang efekif bisa berakibat fatal bagi keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga. Pasalnya seringkali seseorang mengeluhkan pasangannya yang tiba tiba bertingkah laku aneh  dan melakukan sesuatu yang membuat keretakan sebuah rumah tangga.

Menurut Konselor Pernikahan dan Keluarga Ustadz Cahyadi Takariawan mengatakan,  keluarga adalah organisme kehidupan, setiap waktu berjalan selalu ada yang berkembang dan berubah setiap anggotanya (suami/istri dan anak), maka seringkali seseorang tidak mengenal pasangannya dikarenakan tidak mengupdate informasi perkembangan yang dialami anggota keluarganya

“Ketika kita tidak mengenali perkembangan itu maka kita akan terkejut, misalnya muncul kalimat gini, saya tidak tahu tiba tiba suami/istri saya berubah. Itu kan hal yang aneh, karena kata ‘tiba tiba’ itu tidak mungkin muncul ketika kita selalu mengupdate perkembangan perilaku pasangan kita karena semua orang itu berubah ada prosesnya” kata Ustadz Cahyadi dalam Talk Show dan Kajian Keluarga dan Parenting “Wonderful Family” Jum’at sore (5/7) di Gedung Wanita Jalan Sriwijaya Semarang.

Dia menambahkan, bahkan perkembangan teknologi seringkali menjadi pemicu keretakan rumah tangga.“Coba perhatikan, sepasang suami isteri yang duduk berdua, dimeja makan atau diruang tamu berdampingan. Namun saling diam dan asyik dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Bahkan tertawa sendiri-sendiri, padahal mereka berdua tidak saling berkomunikasi. Sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri”katanya.

Menurutnya, hal itu juga bisa berpotensi merusak keharmonisan keluarga, oleh karena itu update terhadap perkembangan kondisi suami/istri dan anak kita itu sangat penting caranya adalah dengan komunikasi yang intensif dan menyelesaikan masalah dengan mengedepankan musyawarah.

“Caranya ya dengan sering-sering ngobrol, setiap ada masalah dikomunikasikan dengan baik, inilah yang disebut peta kasih yakni sebuah petunjuk informasi bagi kita untuk mengetahui peta perjalanan perkembangan suami/istri dan anak kita. Semakin detail kita tahu peta itu maka semakin tahu kita menuju tujuan kita yakni sebuah kondisi terkini hati dan perasaan suami/istri dan anak-anak kita,”pungkasnya.

June 18, 2013

Kawasan Semarang Atas Perlu Rehabilitasi


Bencana banjir yang terus menerus melanda Kota Semarang harus menjadi perhatian Serius dari pemerintah Kota Semarang, Pasalnya bencana yang seperti telah menjadi ‘icon’ kota Semarang tersebut telah menjadi Pemandangan tak sedap bagi masyarakat.

Menurut Ahli Perencanaan Tata Kota Ir. Muhammad Agung Ridlo MT Mengatakan, Hal itu disebabkan karena kerusakan sistem tata air atau siklus hidrologi di Kota Semarang akibat pertumbuhan dan perkembangan kawasan perumahan dan permukiman pada Semarang bagian atas yang semakin pesat. “Oleh karena itu Secara ekologis kawasan Semarang bagian atas perlu direhabilitasi khususnya pada lahan kritis dan wilayah konservasi” Kata Agung kepada Suaramerdeka.com saat ditemui dikantornya Selasa (18/6).

Dia Menambahkan, Kerusakan siklus Hiodrologi tersebut tidak hanya berdampak pada berubahnya sistem tata air, tetapi juga permasalahan yang saling bekait yakni terjadinya banjir baik banjir kiriman dan luapan air limpasan maupun genangan di kota Semarang bagian bawah. yang meliputi  daerah permukiman kawasan kota, kawasan perdagangan, jaringan jalan protokol maupun permukiman di sekitar pantai.

“Dampak ikutan lainnya adalah akan terganggunya berbagai kegiatan di Kota Semarang bagian bawah, baik secara fisik, sosial, ekonomi maupun budaya”kata Pengajar Planologi FT Unissula tersebut.

Menurutnya, Sebagian besar wilayah tersebut merupakan kawasan “konservasi” yang merupakan kawasan penyimpanan air bagi Kota Semarang. Selama ini Pemanfaatan ruang di Semarang bagian atas untuk aktivitas permukiman merupakan proses alih fungsi (konversi) dari lahan pertanian menjadi non pertanian yang kurang terkendali.

“Tidak berfungsinya wilayah aliran sungai dengan baik, pada gilirannya kondisi lingkungan Kota Semarang bagian bawah mengalami degradasi lingkungan yang cukup memprihatinkan, seperti sekarang ini banjir dan longsor” terangnya.

Selain Rehabilitasi dikawasan semarang atas, Agung juga mengusulkan kepada pemkot agar penataan ruang dengan memperhatikan ekologi secara berkelanjutan serta Program kali bersih pada semua sungai dan saluran, berikut pengaturan sempadan sungai dan saluran.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More