May 12, 2011

Talk show “menguak keajaiban cinta untuk meraih mimpi”


Dengan semangat menggebu-gebu ustadz Anif aboza richmoslem berbicara dalam talkshow yang diadakan oleh forum silaturrahmi an Nisa yang bekerjasama dengan lembaga dakwah fakultas se-Unissula di gedung Lt.3 fakultas teknologi Industri Unissula sabtu (07/05), dalam kesempatan itu lelaki yang biasa disapa kang anif itu meyampaikan tips-tips untuk meraih kesuksesan, beliau mengatakan ” ada 3 kunci untuk meraih kesuksesan yang disingkat dengan KTP yakni Ketahui, tiru dan Praktekan”. Lalu bagaimana caranya? Pria yang sering bergonta-ganti nama itu mencontohkan 2 tokoh yakni Rektor Unissula prof. Laode M kamaludin M.Sc, M.Eng dan penulis Novel Habiburrahman El-Shirazy untuk diketahui ditiru dan dipraktikan, tokoh-tokoh tersebut bisa menjadi sebuah referensi, mengetahui biografi orang-orang sukses, meniru kegiatan yang dilakukan orang-orang sukses dan mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan yang bertemakan “menguak keajaiban cinta untuk meraih mimpi” itu membahas tentang bagaimana cinta menjadi sebuah kekuatan yang besar untuk meraih mimpi. Seperti yang dikatakan bintang tamu dalam acara itu Prof laode menyatakan sangat mencintai rosululloh sehingga setiap gerak langkahnya selalu berpijak pada tuntunannya, prof laode mengatakan “karena cinta kepada rosululloh lah saya bisa sukses seperti ini”. Beliau juga menambahkan rumus penting untuk meraih kesuksesan dengan petuahnya yang berbunyi “tulislah apa yang kau baca, bacalah apa yang kau tulis. Maka kau akan sukses. Lalu kerjakan apa yang kau tulis dan tulislah apa yang kau kerjakan, maka kau akan semakin sukses. Sesederhana itulah kunci kesuksesan saya” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pembicara yang juga adik kandung novelis besar habiburrahman El-shirazy itu juga menceritakan kesuksesan kakak kandungnya yang selalu didasari dengan rasa cinta, Ia melanjutkan dan mengatakan “buktinya seluruh karya novelnya tentang cinta semua”ungkapnya. Pemuda yang pernah dinobatkan menjadi mahasiswa terbaik di almamaternya juga mengungkapkan nasehat kakaknya terkait cita-cita.”saya teringat betul dengan nasehat kakak saya, dia berkata pada saya, adikku, kita itu bukan berasal dari keluarga macan, namun kita jangan menjadi keluarga kucing, walau kita bukan keturunan keluarga macan, maka kitalah yang harus jadi macan itu sendiri.”lalu beliau melanjutkan,”kalau kau punya cita-cita jangan tanggung-tanggung, jika kita punya cita-cita ingin jadi presiden, maka seburuk-buruknya kita akan jadi menteri. Jika kita bercita-cita ingin jadi menteri maka seburuk-buruknya kita akan jadi gubernur. Jika kita bercita-cita ingin jadi gubernur maka seburuk-buruknya kita akan jadi bupati. Jika kita bercita-cita ingin jadi bupati maka seburuk-buruknya kita akan jadi camat, Jika kita bercita-cita ingin jadi camat maka seburuk-buruknya kita akan jadi Lurah. Jika kita bercita-cita ingin jadi Lurah maka seburuk-buruknya kita akan jadi ketua RT. Begitulah cita-cita yang tinggi akan sangat berpengaruh pada semangat untuk menggapainya”katanya diiringi oleh tepuktangan meriah hadirin.

Talkshow yang dihadiri oleh ratusan peserta dari mahasiswa unissula ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa. Riski Falah selaku ketua panitia mengatakan “tujuan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan wawasan keilmuan bagi mahasiswa”ujar falah. Ketua Umum Forum Silaturrahmi An Nissa Sultan Agung Ambarwati juga menambahkan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh FSA SA, Ia mengatakan “talk show ini merupakan ‘Gawe’ besar Forum silaturrahmi An-Nisa yang bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Fakultas di Unissula”katanya. Talk show ini juga dimoderatori oleh dua mahasiswa berprestasi Unissula yakni Imam Aulia dan Ifan Rikhza Auladi.

“mencintai apa yang kita kerjakan, dan mengerjakan apa yang kita cintai” menjadi kalimat penutup yang indah pada acara itu, akhirnya kegiatan ditutup dengan penampilan Nasyid “confident” dari Fakultas Ilmu Keperawatan yang memukau hadirin.(Faiz)

Unissula jadi Lokasi Syuting Film Islami Nasional


Bersama Tim dari Sinema Art Sutradara kawakan Khoirul Umam, melakukan Survei untuk Lokasi Film yang berjudul “cinta suci zahrana” senin (02/05) kemarin, setelah melakukan sholat magrib berjama’ah di masjid Sultan Agung Unissula mereka langsung menuju Cyber library yang menjadi tempat pertama dalam hunting lokasi itu. Sekitar 10 orang yang terdiri dari produser, sutradara, lightingman, kameramen, script writer, dan sebagainya berkelilng kampus Unissula. rencananya film tersebut akan banyak mengambil scene di Kampus dan Pondok Pesantren. Choirul Umam Mengatakan, Timnya akan menggunakan beberapa fasilitas di kampus Unissula untuk dijadikan lokasi syuting, Unissula dipilih karena merupakan satu-satunya kampus yang dinilai representatif dan cocok dengan alur cerita film tersebut. “kami memilih Unissula karena Unissula merupakan kampus yang terletak di Semarang dan representatif serta cocok dengan cerita film tersebut, dan kami akan mengambil banyak scene di kampus ini dan pesantren, mungkin sekitar 30% untuk Kampus, 30% untuk Pesantren dan selebihnya untuk lokasi lain seperti bandara, rumah tinggal pemeran utama, kantin dan lain-lain”Ujar sutradara yang sudah melalang buana didunia perfilman itu. Saat di singgung pesantren mana yang akan di jadikan lokasi beliau mengaku belum menemukan pesantren yang cocok. “kita masih mencari pesantren yang pas untuk film ini” tambahnya. Setelah keliling di dalam perpustakaan yang berbasis cyber itu, rombongan lalu bertandang ke reading room di Fakultas Agama Islam, lalu ke kantin Pumanisa, dilanjutkan ke Fakultas Teknologi Industri dan terakhir di ruang PR. Rombongan juga sempat berkunjung ke studio Unissula TV.

Film ini akan digarap sekitar bulan september-oktober. “rencananya kita akan memulai syuting habis lebaran, mungkin sekitar bulan september sampai oktober, karena tahun depan target harus sudah tayang”kata sutradara yang telah sukses menggarap Film Ketika cinta Bertasbih di mesir itu.

Film ini merupakan kisah yang diambil dari novel karya Habiburahman El-Shirozy, dan digarap oleh sebuah rumah produksi sinetron, film dan FTV “sinema art”, menceritakan kisah seorang wanita lulusan S2 ITB yang berprestasi di bidangnya yakni Teknik. Kemudian mengajar di Fakultas Teknik salah satu Universitas swasta terkemuka di Semarang. namun diusianya yang ke 30an dengan prestasinya yang gemilang, Ia belum juga menemukan Jodohnya. namun pada akhirnya ditemukanlah jodohnya yakni mahasiswanya sendiri yang selama ini menjadi mahasiswa bimbingannya. Bagaimana ceritanya..??kita tunggu saja karya besar kolaborasi kang khoirul Umam dengan Kang Abik dalam Film “cinta Suci Zahrana” tahun depan. (Faiz)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More