April 13, 2012

Mantan Direktur TVRI latih MC diunissula

Tidak seperti biasanya, lantai 2 perpustakaan pusat unissula ramai dikunjungi mahasiswa dan mahasiswi yang duduk berjajar dengan rapi didepannya nampak seorang perempuan berkacamata sedang menjelaskan materi sambil memperagakan layaknya seorang Master Of Ceremony atau MC. Beberapa mahasiswa maju ke depan mengucapkan kalimat panjang dengan satu kali nafas. Ya Mereka adalah peserta dan trainer pelatihan protokoler dan MC tingkat universitas tahun 2012 yang diadakan oleh lembaga kemahasiswaan Universitas Islam Sultan Agung Jum’at (13/04) di Gedung cyber library lantai 2.

Pelatihan yang dimoderatori oleh Made Dwi Adnjani, S.Sos, MM, Seorang Dosen Fakultas Ilmu komunikasi itu mendatangkan Dra.Nunuk Parwati, MM, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur berita TVRI dan saat ini beralih profesi sebagai Pengajar di MMTC yogyakarta. Mantan reporter yang sering mangkal istana Negara itu mengawali materi pelatihan dengan melontarkan pertanyaan kepada para peserta. “sudah makan siang?”tanyanya. “sudaahh”serentak mahasiswa menjawab. “ yah bagus..jadi MC itu harus sehat dan dan berenergi agar bisa tapil prima” tambahnya.

Pelatihan yang dilaksanakan disiang bolong itu berlangsung interaktif dan mendapat respon antusias dari para peserta. Bukan hanya penampilan, teknik vocal, teknik berbicara saja yang penting tetapi ada hal yang lebih penting dari semua itu yakni seorang MC harus memiliki kepribadian yang positif, “beberapa hal terpenting yang juga harus dimiliki seorang MC adalah kepribadian positif yakni kemauan untuk belajar, mampu berfikir jernih dan bersikap tenang dalam menjalankan tugas, tidak terpaku dengan kesalahan melainkan belajar dari kesalahan untuk lebih baik, berjiwa besar dalam menghadapi beragam situasi, tetap rendah hati dan menghargai orang lain” tutur perempuan yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Penyiaran MMTC.

Melanggar undang-undang

Acara yang berlangsung sekitar 2,5 jam itu juga Menjelaskan Undang undang No 8 Tahun 1989 tentang Protokoler yakni serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi meliputi :Tata tempat urutan tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintah, dan tokoh masyarakat dalam acara kenegaraan atau acara resmi Tata Upacara seperti bendera, lagu kebangsaan, pakaian upacara dll. Seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu komunikasi menanyakan terkait pelanggaran undang undang protokoler.”Bagaimana jika ada sebuah lembaga atau perseorangan melanggar undang-undang tentang protokoler?apakah akan di kenai sangsi pidana?”Tanya mahasiswa yang memakai baju hitam itu.”sejauh yang saya ketahui, selama ini belum ada orang dihukum karena melanggar undang-undang protokoler”jawab wanita yang sudah melalang buana di dunia broadcasting itu.”kalaupun ada pelanggaran hukum, maka itu hanya akan terlihat aneh saja” tambahnya.

di akhir pemaparannya, Bu nunuk mengucapkan “selamat berlatih dan jadilah MC yang Profesional” Katanya dengan diiringi tepuk tangan perserta.

Pop singer, kesenian yang tak pernah mati

Lembaga kemahasiswaan Unissula menggelar lomba pop singer untuk mahasiswa dan mahasiswi di teater terbuka belakang gedung cyber library Unissula pada Rabu (11/04). Perlombaan pencari bakat untuk tari suara tersebut diikuti oleh 39 mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai fakultas.

Ketua bidang kemahasiswaan Unissula, suseno mangatakan, pihaknya akan melombakan para juara pop singer ini ke tingkat kompetisi yang lebih tinggi lagi, “dalam lomba pop singer ini kita akan mencari figure untuk dibina dan diikutkan ke tingkat kompetisi yang lebih tinggi lagi ”ungkap lelaki yang biasa dipanggil Pak seno dalam sambutannya.

Terpilih Dini Rahamatika dari Fakultas Agama Islam (FAI)sebagai juara 1 , disusul juara 2 refi Agesti (FK), Juara 3 Tembang Kinanti P(FE), Juara harapan 1 Shinta Ningtyas (Fpsi),Juara harapan 2 Dwi Wahyuning S (Fpsi),Juara Harapan 3 Resta Destalia (FK). Untuk Putra juara 1 disabet olah Ricky Ryan F dari Fakultas Bahasa, disusul juara putra (FH), Juara 3 Muh Iksan Sanusi (FT), Juara harapan 1 Tomy Kinsri S (FT,Juara harapan 2 Adhyaksa (FE),Juara Harapan 3 Gasa Rendy (FE).

Rector unissula dalam sambutannya menghimbau agar mahasiswa bukan hanya mentradisikan kegiatan-kegiatan diskusi, olahraga dan sebagaianya tetapi juga mentradisikan kegiatan kesenian, “kegiatan seni dikalangan mahasiswa jangan sampai mati, sama halnya dengan dengan olahrahga dan diskusi karena itu bagian dari kehidupan mahasiswa” ujarnya. “Aspek baru dalam kegiatan kemahasiswaan harus tetap dikembangkan, termasuk di bidang seni” lanjutnya.

April 5, 2012

Aksi Kenaikan BBM

Aksi Demo: Aksi Penolakan Kenaikan BBM dilakukan di depan Gedung DPRD Jawa tengah Jum'at (29/03), Aksi yang dijaga ketat Oleh Aparat kepolisian ini berlangsung damai.

BEM Fikom Unissula Gelar aksi Donor Darah

Puluhan orang yang didominasi oleh mahasiswa menyumbangkan darahnya saat BEM Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula menggelar aksi donor darah di gedung Pumanisa lantai 1 Unissula (05/04) sebanyak 27 kantong darah diberikan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

Mahasiswa mahasiswi unissula antusias mendonorkan darahnya sejak pertama kali pendaftaran dibuka pada pukul 09.00 WIB. “sejak pertama pendaftaran donor dibuka beberapa mahasiswa langsung mendaftar dan mendonorkan darahya” kata Anogini petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) unit semarang. Selain mahasiswa beberapa dosen dan karyawan juga ikut berpartisipasi dalam aksi donor darah ini.

Dimas Aryo Nugroho, Presiden BEM Fikom Unissula sangat mengapresiasi mahasiswa yang ikut serta mendonorkan darahnya “saya sangat senang dan bangga dengan mahasiswa yang peduli dengan kemanusiaan, mereka rela memnyumbangkan darahnya untuk orang-orang yang membutuhkan, ini bukti bahwa mahasiswa juga peduli dengan sesama” pungkasnya.

February 28, 2012

Mood itu didatangi bukan mendatangi..


Oleh: M.Irsyam Faiz*

Karena sekolah akan digunakan untuk kegiatan “Jambore Pramuka Nasional” maka sekolah diliburkan selama sepekan, Fajar diberi tugas oleh guru bahasa indonesianya disekolah untuk membuat makalah dengan tema “degragasi moral pemuda Indonesia dan cara penggulangannya”. Karena kali ini temanya agak berat maka fajar menunggu waktu yang tepat untuk mendapatkan ide yang cemerlang..waktu yang disediakan satu minggu. Satu, dua, tiga hari fajar belum juga mendapatkan waktu yang tepat yang sesuai dengan moodnya hari-harinya ia lalui dengan bertamasya, ia beralasan barangkali dengan tamasya bisa refresh dan mood yang baik akan datang padanya, tetapi Sampai hari ke enam, satu hari sebelum hari terakhir dikumpulkan mood belum juga datang menemui fajar,..malam hari menjelang hari H fajar berusaha mengerjakan tugas membuat makalah dari guru bahasa Indonesia itu, malam itu Ia kerjakan dengan energy apa adanya. Sampai larut malam belum ada separo dia kerjakan. Karena lelah bertamasya dan rasa kantuknya yang berat, maka Ia terlelap dan tertidur. Saat terbangun Ia teringat tugasnya belum selesai, tetapi Ia tidak sempat mengerjakan karna ia bangun kesiangan dan harus siap-siap berangkat ke sekolah. Karena belum selesai mengerjakan tugas maka fajar dihukum oleh gurunya. Dan mulai saat itu Ia sangat menyesal karena tidak bisa memanfaatkan waktu liburan untuk mengerjakan tugas. Berbeda dengan Ani, walau ia juga ingin bertamasya, sejak hari ia diberi tugas dia mulai menyusun strategi, Ia mulai mengatur waktunya, ia juga mulai membuat daftar buku-buku mana saja yang ia akan jadikan referensi, ia juga tidak lupa membuat time schedule secara rapi, setelah semuanya beres, dalam waktu yang ia tentukan ia mulai mengerjakan dengan tenang dan bersemangat, karena dengan bahan-bahan yang telah ia kumpulkan baik dengan cara telaah pustaka maupun wawancara ia lebih mudah membuat makalah. Sampai hari H pengumpulan tugas, Ani sudah siap dengan hasil garapannya yang dikerjakannya secara maksimal. Dan ia pun mendapatkan nilai yang maksimal pula.


Kadang kita merasa ‘sebal’ sendiri ketika kita sedang berusaha berkonsentrasi menuangkan gagasan dalam sebuah tulisan namun terasa kesulitan, seolah-olah ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiran kita, sangat sulit untuk kita keluarkan, dan kita sering mengatakan situasi itu dalam kalimat “ah lagi bad mood nih”, tetapi sebaliknya, ketika kita sedang dalam situasi “ ah lagi bagus nih mood” tiba-tiba jari jemari kita bergerak bebas menguasai key board dan kadang 1-2 halaman tulisan bisa diselesaikan dalam satu jam, dengan font ukuran 11 spasi single dan satu halaman bisa sampai 500 kata pula..hemm kasus fajar diatas bisa menjadi contoh bahwa betapa
Mood itu bisa kita kendalikan, ketika mendapatkan tugas dari gurunya fajar percaya bahwa ketika mood datang dengan tiba-tiba maka ia akan mendapatkan ide-ide yang cemerlang. Dan ia akan menunggunya sampai mood itu datang. Namun ia salah pengertian, ternyata waktu menjawab berbeda. Lain hal dengan ani, dengan strategi dan ketekunan usaha yang ia lakukan, Ia pun mandapatkan nilai memuaskan.uka Nasional” maka sekolah diliburkan selama sepekan, Fajar diberi tugas oleh guru bahasa indonesianya disekolah untuk membuat makalah dengan tema “degragasi moral pemuda Indonesia dan cara penggulangannya”. Karena kali ini temanya agak berat maka fajar menunggu waktu yang tepat untuk mendapatkan ide yang cemerlang..waktu yang disediakan satu minggu. Satu, dua, tiga hari fajar belum juga mendapatkan waktu yang tepat yang sesuai dengan moodnya hari-harinya ia lalui dengan bertamasya, ia beralasan barangkali dengan tamasya bisa refresh dan mood yang baik akan datang padanya, tetapi Sampai hari ke enam, satu hari sebelum hari terakhir dikumpulkan mood belum juga datang menemui fajar,..malam hari menjelang hari H fajar berusaha mengerjakan tugas membuat makalah dari guru bahasa Indonesia itu, malam itu Ia kerjakan dengan energy apa adanya. Sampai larut malam belum ada separo dia kerjakan. Karena lelah bertamasya dan rasa kantuknya yang berat, maka Ia terlelap dan tertidur. Saat terbangun Ia teringat tugasnya belum selesai, tetapi Ia tidak sempat mengerjakan karna ia bangun kesiangan dan harus siap-siap berangkat ke sekolah. Karena belum selesai mengerjakan tugas maka fajar dihukum oleh gurunya. Dan mulai saat itu Ia sangat menyesal karena tidak bisa memanfaatkan waktu liburan untuk mengerjakan tugas. Berbeda dengan Ani, walau ia juga ingin bertamasya, sejak hari ia diberi tugas dia mulai menyusun strategi, Ia mulai mengatur waktunya, ia juga mulai membuat daftar buku-buku mana saja yang ia akan jadikan referensi, ia juga tidak lupa membuat time schedule secara rapi, setelah semuanya beres, dalam waktu yang ia tentukan ia mulai mengerjakan dengan tenang dan bersemangat, karena dengan bahan-bahan yang telah ia kumpulkan baik dengan cara telaah pustaka maupun wawancara ia lebih mudah membuat makalah. Sampai hari H pengumpulan tugas, Ani sudah siap dengan hasil garapannya yang dikerjakannya secara maksimal. Dan ia pun mendapatkan nilai yang maksimal pula.

Mood adalah keadaan emosi yang berlangsung secara relatif, yang sebab-sebabnya seringkali subyektif atau tidak jelas. Philip G. Zimbardo dalam bukunya menyebutkan bahwa mood adalah keadaan emosi tertentu yang tidak masuk dalam kategori state (emosi yang dipicu oleh faktor eksternal tertentu) atau trait (bentuk emosi yang menjadi bawaan seseorang). Perubahan mood kerap mempengaruhi gairah seseorang untuk melakukan sesuatu atau bahkan bisa mempengaruhi keputusan dan tindakannya.

Jadi mood itu bisa dikendalikan, kalau kita mengetahui konsep diri kita. Menurut om ‘Sigmund freud’ seorang ahli psikologi bahkan katanya bapaknya psikologi menerangkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga sub system dalam kepribadian manusia yakni id, ego dan superego. ID adalah bagian-bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia, pusat insting dalam kamus agama disebut Hawa Nafsu, Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya, Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tau dengan kenyataan. Secara singkat Id adalah tabiat hewani manusia. Kemudian subsistem yang kedua adalah Ego, ego merupakan mediator antara hasrat hewani manusia dengan tuntutan rasional dan realistic. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat hewaninya. Kemudian yang terakhir adalah superego yakni hati nurani, atau freud menyebutnya polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Ketika Id mendesak agar fajar tidak mengerjakan tugas dan menggantinya dengan baertamasya maka ego memperingatkan bahwa fajar harus mengerjakan tugas, fajar tidak memperdulikannya, ia tetap memilih tuntutan biologisnya yakni bertamasya. fajar telah menyerah pada desakan Id. Berarti fajar dihukum oleh superego dengan perasaan bersalah dan menyesal (superego).. Tetapi ani lain, ia berusaha menundukan tuntan biologisnya, walaupun ia juga ingin bertamasya (id) ia harus mengerjakan tugas (ego) Karena ia tau bahwa mengerjakan tugas adalah amanah yang harus dikerjakan kalau tidak maka ia akan merasa bersalah karena tidak menjalankan amanah (superego).

Dari situ kita bisa melihat bahwa konsep diri manusia yang baik sangat mempengaruhi perilaku yang baik pula. Seperti mood yang baik, yang merupakan konsekuensi dari besar kecilnya usaha kita untuk mengalahkan tuntutan Id kita maka kita harus mencarinya dengan meningkatkan usaha kita untuk mengendalikan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen Psikologis (ego), dan komponen social/nilai (superego) agar dapat mendapatkan mood terbaik kita. Dan tentunya agar kita bisa berselancar menulis dengan sesuka hati, mengeluarkan ide-ide kreatif dan cemerlang, menyelesaikan 500 kata per jam dan tentunya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Terakhir simaklah kisah yang akan menggugah semangat kita, suatu saat Harun arasyid pernah meminta Imam Malik untuk mendatanginya. “datanglah ke tempat kami”, katanya “agar anak-anak kami dapat mendengarkan kitab al-muwatha” tambahnya. Dengan tegas Imam Malik mengatakan, “semoga Allah menjayakan amirul mukminin. Ilmu Itu datang dari lingkungan kalian (baytun Nubuwah). Jika kalian memuliakannya, ia jadi mulia. Jika kalian merendahkannya ia jadi hina. Ilmu Harus didatangi, bukan mendatangi” maka khalifah menyuruh kedua putranya datang ke masjid untuk belajar dengan rakyat, lalu imam malk mengatakan, “tidak apa-apa, tetapi dengan syarat mereka tidak boleh melangkahi bahu jamaah dan bersedia duduk di posisi mana saja yang lapang bagi mereka.”

“Ilmu harus didatangi bukan mendatangi” kata imam malik kalimat itu menegaskan bahwa setiap orang yang ingin belajar harus memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam belajar. Dan motivasi juga harus didatangi bukan mendatangi, begitu juga dengan mood..bahwa ketika kita mendatangi mood adalah persoalan bagaimana kita bisa mengendalikan mood..So, kendalikan mood, sekarang juga..!!

Wallahu a’lam

*mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula Semarang, Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah

May 12, 2011

Talk show “menguak keajaiban cinta untuk meraih mimpi”


Dengan semangat menggebu-gebu ustadz Anif aboza richmoslem berbicara dalam talkshow yang diadakan oleh forum silaturrahmi an Nisa yang bekerjasama dengan lembaga dakwah fakultas se-Unissula di gedung Lt.3 fakultas teknologi Industri Unissula sabtu (07/05), dalam kesempatan itu lelaki yang biasa disapa kang anif itu meyampaikan tips-tips untuk meraih kesuksesan, beliau mengatakan ” ada 3 kunci untuk meraih kesuksesan yang disingkat dengan KTP yakni Ketahui, tiru dan Praktekan”. Lalu bagaimana caranya? Pria yang sering bergonta-ganti nama itu mencontohkan 2 tokoh yakni Rektor Unissula prof. Laode M kamaludin M.Sc, M.Eng dan penulis Novel Habiburrahman El-Shirazy untuk diketahui ditiru dan dipraktikan, tokoh-tokoh tersebut bisa menjadi sebuah referensi, mengetahui biografi orang-orang sukses, meniru kegiatan yang dilakukan orang-orang sukses dan mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan yang bertemakan “menguak keajaiban cinta untuk meraih mimpi” itu membahas tentang bagaimana cinta menjadi sebuah kekuatan yang besar untuk meraih mimpi. Seperti yang dikatakan bintang tamu dalam acara itu Prof laode menyatakan sangat mencintai rosululloh sehingga setiap gerak langkahnya selalu berpijak pada tuntunannya, prof laode mengatakan “karena cinta kepada rosululloh lah saya bisa sukses seperti ini”. Beliau juga menambahkan rumus penting untuk meraih kesuksesan dengan petuahnya yang berbunyi “tulislah apa yang kau baca, bacalah apa yang kau tulis. Maka kau akan sukses. Lalu kerjakan apa yang kau tulis dan tulislah apa yang kau kerjakan, maka kau akan semakin sukses. Sesederhana itulah kunci kesuksesan saya” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pembicara yang juga adik kandung novelis besar habiburrahman El-shirazy itu juga menceritakan kesuksesan kakak kandungnya yang selalu didasari dengan rasa cinta, Ia melanjutkan dan mengatakan “buktinya seluruh karya novelnya tentang cinta semua”ungkapnya. Pemuda yang pernah dinobatkan menjadi mahasiswa terbaik di almamaternya juga mengungkapkan nasehat kakaknya terkait cita-cita.”saya teringat betul dengan nasehat kakak saya, dia berkata pada saya, adikku, kita itu bukan berasal dari keluarga macan, namun kita jangan menjadi keluarga kucing, walau kita bukan keturunan keluarga macan, maka kitalah yang harus jadi macan itu sendiri.”lalu beliau melanjutkan,”kalau kau punya cita-cita jangan tanggung-tanggung, jika kita punya cita-cita ingin jadi presiden, maka seburuk-buruknya kita akan jadi menteri. Jika kita bercita-cita ingin jadi menteri maka seburuk-buruknya kita akan jadi gubernur. Jika kita bercita-cita ingin jadi gubernur maka seburuk-buruknya kita akan jadi bupati. Jika kita bercita-cita ingin jadi bupati maka seburuk-buruknya kita akan jadi camat, Jika kita bercita-cita ingin jadi camat maka seburuk-buruknya kita akan jadi Lurah. Jika kita bercita-cita ingin jadi Lurah maka seburuk-buruknya kita akan jadi ketua RT. Begitulah cita-cita yang tinggi akan sangat berpengaruh pada semangat untuk menggapainya”katanya diiringi oleh tepuktangan meriah hadirin.

Talkshow yang dihadiri oleh ratusan peserta dari mahasiswa unissula ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa. Riski Falah selaku ketua panitia mengatakan “tujuan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan wawasan keilmuan bagi mahasiswa”ujar falah. Ketua Umum Forum Silaturrahmi An Nissa Sultan Agung Ambarwati juga menambahkan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh FSA SA, Ia mengatakan “talk show ini merupakan ‘Gawe’ besar Forum silaturrahmi An-Nisa yang bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Fakultas di Unissula”katanya. Talk show ini juga dimoderatori oleh dua mahasiswa berprestasi Unissula yakni Imam Aulia dan Ifan Rikhza Auladi.

“mencintai apa yang kita kerjakan, dan mengerjakan apa yang kita cintai” menjadi kalimat penutup yang indah pada acara itu, akhirnya kegiatan ditutup dengan penampilan Nasyid “confident” dari Fakultas Ilmu Keperawatan yang memukau hadirin.(Faiz)

Unissula jadi Lokasi Syuting Film Islami Nasional


Bersama Tim dari Sinema Art Sutradara kawakan Khoirul Umam, melakukan Survei untuk Lokasi Film yang berjudul “cinta suci zahrana” senin (02/05) kemarin, setelah melakukan sholat magrib berjama’ah di masjid Sultan Agung Unissula mereka langsung menuju Cyber library yang menjadi tempat pertama dalam hunting lokasi itu. Sekitar 10 orang yang terdiri dari produser, sutradara, lightingman, kameramen, script writer, dan sebagainya berkelilng kampus Unissula. rencananya film tersebut akan banyak mengambil scene di Kampus dan Pondok Pesantren. Choirul Umam Mengatakan, Timnya akan menggunakan beberapa fasilitas di kampus Unissula untuk dijadikan lokasi syuting, Unissula dipilih karena merupakan satu-satunya kampus yang dinilai representatif dan cocok dengan alur cerita film tersebut. “kami memilih Unissula karena Unissula merupakan kampus yang terletak di Semarang dan representatif serta cocok dengan cerita film tersebut, dan kami akan mengambil banyak scene di kampus ini dan pesantren, mungkin sekitar 30% untuk Kampus, 30% untuk Pesantren dan selebihnya untuk lokasi lain seperti bandara, rumah tinggal pemeran utama, kantin dan lain-lain”Ujar sutradara yang sudah melalang buana didunia perfilman itu. Saat di singgung pesantren mana yang akan di jadikan lokasi beliau mengaku belum menemukan pesantren yang cocok. “kita masih mencari pesantren yang pas untuk film ini” tambahnya. Setelah keliling di dalam perpustakaan yang berbasis cyber itu, rombongan lalu bertandang ke reading room di Fakultas Agama Islam, lalu ke kantin Pumanisa, dilanjutkan ke Fakultas Teknologi Industri dan terakhir di ruang PR. Rombongan juga sempat berkunjung ke studio Unissula TV.

Film ini akan digarap sekitar bulan september-oktober. “rencananya kita akan memulai syuting habis lebaran, mungkin sekitar bulan september sampai oktober, karena tahun depan target harus sudah tayang”kata sutradara yang telah sukses menggarap Film Ketika cinta Bertasbih di mesir itu.

Film ini merupakan kisah yang diambil dari novel karya Habiburahman El-Shirozy, dan digarap oleh sebuah rumah produksi sinetron, film dan FTV “sinema art”, menceritakan kisah seorang wanita lulusan S2 ITB yang berprestasi di bidangnya yakni Teknik. Kemudian mengajar di Fakultas Teknik salah satu Universitas swasta terkemuka di Semarang. namun diusianya yang ke 30an dengan prestasinya yang gemilang, Ia belum juga menemukan Jodohnya. namun pada akhirnya ditemukanlah jodohnya yakni mahasiswanya sendiri yang selama ini menjadi mahasiswa bimbingannya. Bagaimana ceritanya..??kita tunggu saja karya besar kolaborasi kang khoirul Umam dengan Kang Abik dalam Film “cinta Suci Zahrana” tahun depan. (Faiz)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More