Demi Pena dan apa yang mereka tuliskan (Al-Qolam:1)
Berdasarkan ayat tersebut maka akan saya ceritakan tantang pengalaman saya ketika itu:
Ketika itu hari selasa 01 september 2009 pukul 07.30 aku mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus. setidaknya membutuhkan waktu kira-kita 30 menit lebih untuk sampai kampus dari asrama tempat saya tinggal,
berjalan kaki sekitar 600 meter kemudian naik angkot ditambah keadaan jalan yang pada saat itu sedang diperbaiki sehingga menimbulkan kemacetan. Namun akhirnya sampai juga dikampus pukul 08.15 WIB..
Hari itu kami Mahasiswa baru Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) akan melakukan kegiatan diluar yakni kunjungan ke harian Suara Merdeka ( Koran Jawa Tengah ), melakukan bakti sosial ke Panti Asuhan Rahmatan Lil’Alamin dan terakhir kunjungan ke Stasiun TVRI Jawa Tengah. Kami bertolak dari kampus sekitar pukul 09.00 waktu setempat dengan menggunakan 1 Bus yang disediakan oleh Universitas dan 1 mobil, kami didampingi oleh mahasiswa angkatan 2008, para dosen dan dekan.. semua berangkat. Yang pertamakali kami kunjungi adalah harian suara merdeka, disana kami bertemu dengan Bapak Mulyadi yang sering disapa mbah Mul. Beliau adalah Redaktur senior harian Suara Merdeka. Mbah Mul menceritakan bagaimana proses membuat Koran dari mulai reportase sampai percetakan kemudian didistribusikan. Dalam penjelasannya beliau mengatakan bahwa komunikasi adalah pilihan yang tepat karena komunikasi adalah jalur strategis untuk menyelesaikan segala persoalan, akan tetapi, beliau menambahkan, dalam setiap pilihan itu mengandung konsekuensi, komitmen, dan tanggung jawab. Oleh karena itu kita sebagai orang komunikasi harus senantiasa loyal dengan apa yang sedang kita kerjakan, yakni salah satunya di bidang media cetak. Beliau juga menambahkan bahwa terkait dengan pemberitaan, ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan dalam penyajian berita, yakni rambu hokum, sosial dan etika yang itu harus ada korelasi satu sama lain. Dan ini sudah menjadi pegangan utama dalam melakukan reportase bagi seorang wartawan. Tambah bapak sri mulyadi yang biasa akrab dipanggil mbah mul..
Dan ini menjadi pengalaman pertama kami dan kami pun merasa sangat antusias karena inilah bidang yang nantinya akan kami geluti dimasa yang akan datang. Kamudian disamping itu kami juga melakukan dialog denga mbah mul, diantaranya adalah tenteng peran media yang sangat penting sehingga bisa mempengaruhi opini publik, Beliau menjelaskan bahwa media masa baik itu cetak maupun elektronik memang saat ini adalah faktor yang bisa mempengaruhi opini publik, sebuah contoh: kita bisa menilai baik/buruk seorang pejabat atau seorang tokoh yaitu dari media masa. Dan hal ini terkadang bisa dijadikan peluang bagi kelompok atau golongan tertentu. Setelah kami berdialog cukup lama dan kami juga sudah tidak tahan lagi dengan suhu ruangan yang terlalu dingin pada waktu itu. Kemudian kami keliling melihat-lihat secara langsung bagaimana proses pembuatan koran, karena ini koran harian untuk membuat Koran 1 edisi saja membutuhkan proses yang panjang dan juga harus akurat serta harus dikejar dateline, kami melihat bagaimana proses pengambilan berita dari luar negri/ internasional, proses layout, dan terakhir proses pencetakannya. Sungguh pengalaman yang luar biasa.
Akhirnya tanpa pamit dari situ kami bertolak menuju panti asuhan Rahmatan Lil’Alamin yang berada di Batusari-Demak untuk melakukan bakti sosial, tetapi karena sampai sana Waktunya bertepatan dengan denag sholat dzuhur kamipun memutuskan untuk sholat terlebih dahulu.setelah itu kami langsung menuju panti asuhan, karena bus tidak bisa langsung masuk menuju lokasi akhirnya kami pun untuk kami dengan mobil secara bergantian dipanti asuhan kami bertemu dengan pengasuh serta sebagian anak-anak yang sebenarnya masih banyak karena pada waktu itu sedang sekolah, sambil bersilaturrahmi kami juga memberikan bantuan berupa sembako, yang paling mengesankan dari pertemuan kali ini adalah ketika pimpinan panti asuhan memimpin doa, sampai air mata ini tidak bisa dibendung karena memaksa keluar seolah memberikan semangat untuk kami karena kami adalah generasi pejuang islam yang nantinya akan melanjutkan perjuangan para pendahulu kami..dalam doanya beliau mengatakan bahwa “ Ya Allah jadikanlah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula sebagai generasi khoiru ummah, generasi yang bisa menegakkan dien-Mu yang sekarang mulai sedikit demi-sedikit runtuh akibat serangan musuh-musuh islam, lewat ilmu-ilmu yang mereka miliki, yakni dalam bidang Ilmu Komunikasi semoga bisa memberikan yang terbaik untuk islam dan umat islam” sekali lagi air mata haru ini tak dapat dibendung. Dan inilah sebenarnya inti dari pada pengalaman kami pada hari itu. Karena disini kami menemukan pengalaman yang tidak bisa didapatkan dimanapun, darisini pula tertanam sebuah niat yang sangat mulia, yaitu ingin mendapatkan sebuah ilmu yang bermanfaat bagi Islam dan umat Islam...
Kunjungan ke TVRI Jawa Tengah
Disana kami disambut dengan baik, pertama kami dibawa ke studio untuk menerima penjelasan tentang seluk beluk TVRI dan dunia pertelevisian, 45 menit kami mendengarkan penjelasan dari seorang ibu muda –entah siapa namanya kami lupa menanyakan namanya– secara detail..
“TVRI jawa tengah berdiri pada tanggal 24 agustus 1962, dalam perjalanannya TVRI jateng telah beberapa kali berganti induk organisasi, yang ini salah satu faktor yang menghambat kemajuan TVRI jateng..sebagai contoh masalah keungan/dana: bayangkan saja dari banyaknya acara selama satu tahun setidaknya dalam 1 produksi acara stendarnya memerlukan tidak kurang dari 50juta, tetapi TVRI jateng Hanya menerima dana 700juta dari APBN yang ada setiap tahunnya.kurang lebih seperti itu penjelasan dari ibu itu. Setelah itu – seperti yang kami lakukan di kantor Suara merdeka – kami berkeliling melihat secara langsung proses produksi, penyiaran, pembuatan laporan dengan menggunakan video.dan masih banyak lagi. Setelah semuanya kami telusuri kami berpamitan terlebih dahulu untuk pulang, namun sebelumnya kami melaksanakan sholat ashar di mushola sekitar kantor TVRI jateng. Sekali lagi Sungguh pengalaman yang luar biasa kami jadi mengerti tentang dunia pertelevisian..semoga bisa bermanfaat.
Sampai kampus sekitar pukul 16.45 WIB. Kami langsung berkumpul di sebuah ruangan biasa kami berkumpul. Ada banyak pengalaman di hari itu, yang akan kami ingat betul sebagai motivasi kami agar tetap istiqomah belajar di kampus kasih saying Unissula khususnyadalam bidang Ilmu Komunikasi..
Oleh: M.Irsyam Faiz ( Mahasiswa FIKOM Unissula )
NB:
- Cerita ini adalah Fakta dan benar adanya tanpa rekayasa
- Karena hanya mengandalkan ingatan seorang anak manusia yang terbatas ini dan sedikit referensi, maka mohon maaf apabila ada nama tempat, tokoh ataupun alur kejadian yang kurang sesuai dengan pendapat anda.
- Kritik dan saran sangat saya harapkan, silahkan bisa melalui E-mail/Facebook: irsyam_data@yahoo.co.id atau HP: 085226777699
0 komentar:
Post a Comment
Komenter Anda